tag:blogger.com,1999:blog-7309259293714021082024-02-19T10:28:39.716+08:00Catatan PerjalananTatap tegaklah masa depan, Tersenyumlah tuk kehidupan, Dengan cita dan sejuta asa, Bersama membangun dakwah kita, Pegang teguhlah kebenaran, Buang jauh nafsu angkara, Berkorban dengan jiwa dan raga, Untuk tegaknya kalimah Allah, Bangkitlah...Harapan Itu Masih Ada...Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.comBlogger25125tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-36359789545948803232015-11-19T03:01:00.003+08:002015-11-19T03:01:44.818+08:00Kaidah Ke. 1 : Allah Dan Rasul-Nya Tidaklah Memerintahkan Sesuatu Kecuali Mendatangkan Maslahat<div class="postMeta" style="border-style: none; color: #098071; font-family: 'Pathway Gothic One', sans-serif; font-size: 17px; margin: 0px; padding: 0px 0px 15px 20px; width: 750px;">
<span style="color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">QAWA'ID FIQHIYAH</span><span style="color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;"> </span></div>
<div class="postArticle" style="background-image: url(http://almanhaj.or.id/looks/elegant/images/post_devider.png), url(http://almanhaj.or.id/looks/elegant/images/post_devider.png); background-position: 50% 0%, 50% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 20px;">
Kaidah Pertama :<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />الشَّارِعُ لاَ يَأْمُرُ إِلاَّ بِمَا مَصْلَحَتُهُ خَالِصَةٌ أَوْ رَاجِحَةٌ وَلاَ يَنْهَى إِلاَّ عَمَّا مَفْسَدَتُهُ خَالِصَةٌ أَوْ رَاجِحَةٌ<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Allah Subhanahu wa Ta’ala Dan Rasul-Nya, Tidaklah Memerintahkan Sesuatu Kecuali Yang Murni Mendatangkan Maslahat Atau Maslahatnya Dominan. Dan Tidaklah Melarang Sesuatu Kecuali Perkara Yang Benar-Benar Rusak Atau Kerusakannya Dominan.<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Kaidah ini mencakup seluruh syari'at agama ini. Tidak ada sedikitpun hukum syari'at yang keluar dari kaidah ini, baik yang berkait dengan pokok maupun cabang-cabang agama ini, juga berhubungan dengan hak Allah Subhanahu wa Ta’alamaupun yang berhubungan dengan hak para hamba. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. [an-Nahl/16:90]. <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Tidak ada satu keadilan pun, juga ihsan (perbuatan baik) dan menjalin silaturahim yang terlupakan, kecuali semuanya telah diperintahkan oleh Allah Azza wa Jalla dalam ayat yang mulia ini. Dan tidak ada sedikit pun kekejian dan kemungkaran yang berkait dengan hak-hak Allah Subahnahu wa Ta’ala, juga kezhaliman terhadap makhluk dalam masalah darah, harta, serta kehormatan mereka, kecuali semuanya telah dilarang oleh Allah Azza wa Jalla. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan para hamba-Nya agar memperhatikan perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala ini, memperhatikan kebaikan dan manfaatnya lalu melaksanakannya. Allah Azza wa Jalla juga mengingatkan agar memperhatikan keburukan dan bahaya yang terdapat dalam larangan-larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut, lalu menjauhinya. <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Demikian pula firman Allah Azza wa Jalla : <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ ۖ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Katakanlah: "Rabbku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri) mu di setiap shalat dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. [al-A'râf/7:29]. <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Ayat ini telah mengumpulkan pokok-pokok semua perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan mengingatkan kebaikan perintah-perintah itu. Sebagaimana ayat selanjutnya menjelaskan pokok-pokok semua perkara yang diharamkan, dan memperingatkan akan kejelekannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Katakanlah: "Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak maupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui".[al-A'râf/7:33]. <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Dalam ayat yang lain, tatkala Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan agar bersuci sebelum melaksanakan shalat, yaitu dalam firman-Nya:<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub, maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. [al-Mâidah/5:6].<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan dua macam thaharah (bersuci). Yaitu thaharah dari hadats kecil dan hadats besar dengan menggunakan air. Dan jika tidak ada air atau karena sakit, maka bersuci dengan menggunakan debu. Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. [al-Mâidah/5 : 6]<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa perintah-perintah-Nya termasuk jajaran kenikmatan terbesar di dunia ini, dan berkaitan erat dengan nikmat-Nya nanti di akhirat. <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang maslahatnya seratus persen dan larangan Allah dari sesuatu yang benar-benar rusak, dapat diketahui dari beberapa contoh berikut. <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Sebagian besar hukum-hukum dalam syari'at ini mempunyai kemaslahatan yang murni. Keimanan dan tauhid merupakan kemaslahatan yang murni, kemaslahatan untuk hati, ruh, badan, kehidupan dunia dan akhirat. Sedangkan kesyirikan dan kekufuran, bahaya dan mafsadatnya murni, yang menyebabkan keburukan bagi hati, badan, dunia, dan akhirat. <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Kejujuran maslahatnya murni, sedangkan kedustaan sebaliknya. Namun, jika ada maslahat yang lebih besar dari mafsadat yang ditimbulkan akibat kedustaan, seperti dusta dalam peperangan, atau dusta dalam rangka mendamaikan manusia, maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan rukhshah (keringanan) dalam masalah perbuatan dusta seperti ini, dikarenakan kebaikannya atau maslahatnya lebih dominan. <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Demikian pula, keadilan mempunyai maslahat yang murni; sedangkam kezhaliman, seluruhnya adalah mafsadat. Adapun perjudian dan minum khamr, mafsadat dan bahayanya lebih banyak daripada manfaatnya. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala mangharamkannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". [al-Baqarah/2:219].<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Jika ada maslahat-maslahat besar dari sebagaian perkara yang mengandung unsur perjudian, seperti mengambil hadiah lomba yang berasal dari uang pendaftaran peserta dalam lomba pacuan kuda, atau lomba memanah, maka hal demikian ini diperbolehkan. Karena lomba-lomba ini mendukung untuk penegakan bendera jihad. <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Adapun mempelajari sihir, maka sihir hanyalah mafsadat semata-mata. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. [al-Baqarah/2:102].<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Demikian pula diharamkannya bangkai, darah, daging babi, dan semisalnya yang mengandung mafsadat dan bahaya. Jika maslahat yang besar mengalahkan mafsadat akibat mengkonsumsi makanan yang diharamkan ini, seperti untuk mempertahankan hidup, maka makanan haram ini boleh dikonsumsi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [al-Mâidah/5:3].<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Pokok dan kaidah syari'ah yang agung ini dapat dijadikan dasar untuk menyatakan bahwa ilmu-ilmu modern sekarang ini, serta berbagai penemuan baru yang bermanfaat bagi manusia dalam urusan agama dan dunia meraka, bisa digolongkan ke dalam perkara yang diperintahkan dan dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, sekaligus merupakan nikmat yang diberikan Allah Azza wa Jalla kepada para hamba-Nya; karena mengandung manfaat yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan sebagai sarana pendukung. <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Oleh karena itu, adanya telegram dengan berbagai jenisnya, industri-industri, penemuan-penemuan baru, hal-hal tersebut sangat sesuai dengan implementasi kaidah ini. Perkara-perkara ini, ada yang masuk kategori sesuatu yang diwajibkan, ada yang sunnah, dan ada yang mubah, sesuai dengan manfaat dan amal perbuatan yang dihasikannya. Sebagaimana perkara-perkara ini juga bisa dimasukkan dalam kaidah-kaidah syar'iyah lainnya yang merupakan turunan dari kaidah ini. <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />(Sumber : al-Qawaa'id wa al-Ushul al-Jaami'ah wa al-Furuuq wa at-Taqaasiim al-Badi'at an-Naafi'at, karya Syaikh 'Abdur-Rahman bin Nashir as-Sa'di, Tahqiq: oleh Prof. Dr. Khalid bin 'Ali al-Musyaiqih, Cetakan Dar al-Wathan).<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XII/1429H/2008. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]</div>
Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-67213212272909993082013-12-17T11:45:00.003+08:002013-12-17T11:45:59.719+08:00Jika Engkau Bijak Ingatlah Kematian<div align="center" style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
<i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Segala puji bagi Allah, sholawat dan salam <span class="vatcioe9ssl" id="vatcioe9ssl_4" style="background-color: transparent; border-left-color: transparent; border-right-color: transparent; border-style: solid; border-top-color: transparent; border-width: 1px; color: #009900; cursor: pointer; display: inline !important; float: none; list-style: none; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">atas</span> Rasulullah.</i></div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Rasulullah bersabda,</div>
<div align="right" style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
<b style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </b><b style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">أكثروا ذكر هادم اللذات : الموت</b></div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
“<i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan: (yaitu) kematian</i>” [1].</div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
<b style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Orang yang Bijak = Yang Mengingat Kematian</b></div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Seorang yang bijak tentu tidak akan terlena dengan kehidupan dunia karena dia sadar dunia <span class="vatcioe9ssl" id="vatcioe9ssl_6" style="background-color: transparent; border-left-color: transparent; border-right-color: transparent; border-style: solid; border-top-color: transparent; border-width: 1px; color: #009900; cursor: pointer; display: inline !important; float: none; list-style: none; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">ini</span> fana dan hanya sementara. Dia tidak akan terlena dengan gemerlapnya dunia dan segala apa yang ada di dalamnya. Sebaliknya ia akan senantiasa ingat akhirat, tempat tinggalnya yang abadi kelak. Dengan demikian seorang yang bijak maka ia akan selalu ingat kematian. Ibnu Umar berkata,</div>
<div align="right" style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
<b style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ، فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ؟ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا» ، قَالَ: فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ؟ قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا، وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ</b></div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
“Suatu ketika saya pernah bersama Rasulullah lalu datanglah seorang laki-laki dari <span class="vatcioe9ssl" id="vatcioe9ssl_5" style="background-color: transparent; border-left-color: transparent; border-right-color: transparent; border-style: solid; border-top-color: transparent; border-width: 1px; color: #009900; cursor: pointer; display: inline !important; float: none; list-style: none; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">kaum</span> Anshar. Dia mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu ‘alahi wasallam lalu bertanya, “<i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Wahai Rasulullah, <span class="vatcioe9ssl" id="vatcioe9ssl_8" style="background-color: transparent; border-left-color: transparent; border-right-color: transparent; border-style: solid; border-top-color: transparent; border-width: 1px; color: #009900; cursor: pointer; display: inline !important; float: none; list-style: none; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">muslim</span> manakah yang paling utama?</i>” Rasulullah menjawab, “<i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Yaitu yang paling baik akhlaqnya</i>”. Dia bertanya lagi, “<b style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lalu muslim manakah yang paling bijak</i></b><i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">?</i>” Rasulullah menjawab, “<b style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Yang paling banyak mengingat kematian</i></b><i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> dan paling bagus persiapannya untuk kehidupan yang berikutnya (setelah kematian). Mereka itulah orang-orang yang bijak</i>” [2].</div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Betapa banyak kita dapati orang-orang yang ‘<i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">tidak bijak</i>’. Dia tahu bahwa dirinya akan meninggalkan dunia ini tetapi dia kejar dunia ini mati-matian. Dia tahu bahwa dirinya akan menghadapi kehidupan akhirat tetapi dia lalai mempersiapkan bekal untuknya. Hal ini tidak lain karena dia lalai mengingat kematian.</div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
<b style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perkataan Salaf Seputar Kematian</b></div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Hasan Al Basri <i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">rahimahullah</i> mengatakan, “<i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kematian telah menghinakan dunia. Tidaklah tersisa orang yang berdiam padanya rasa gembira. Tidaklah seorang hamba hatinya senantiasa mengingat kematian kecuali ia akan mengecilkan dunia dan menganggap remeh segala apa yang ada padanya</i>”.</div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Syamith <span class="vatcioe9ssl" id="vatcioe9ssl_7" style="background-color: transparent; border-left-color: transparent; border-right-color: transparent; border-style: solid; border-top-color: transparent; border-width: 1px; color: #009900; cursor: pointer; display: inline !important; float: none; list-style: none; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">bin</span> Ajlan mengatakan, “<i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Barangsiapa menjadikan kematian di depan pandangan matanya maka ia tidak akan perduli dengan sempit atau luasnya dunia</i>”.</div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Abu Darda’ <i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">radhiyallahu ‘anhu</i> mengatakan, “<i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jika (engkau) mengingat orang-orang yang telah mati maka anggaplah dirimu salah satu dari mereka</i>”.</div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Hendaknya kita sesekali masuk kuburan untuk mengingat kematian. Dengan mengingat kematian, hati kita tidak akan terikat dengan di dunia. Kita harus yakin bahwa kita akan berpisah dengan dunia ini dan segala apa yang kita cintai di dalamnya.</div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
<b style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jangan Berpanjang Angan</b></div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Jangan berpanjang angan-angan bahawa kematian masih <span class="vatcioe9ssl" id="vatcioe9ssl_2" style="background-color: transparent; border-left-color: transparent; border-right-color: transparent; border-style: solid; border-top-color: transparent; border-width: 1px; color: #009900; cursor: pointer; display: inline !important; float: none; list-style: none; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline; vertical-align: baseline;">lama</span> menghampiri kita. Tidakkah kita sering meyaksikan seorang pemuda yang badannya segar bugar tiba-tiba meninggal dunia. Seorang yang badannya sihat wal afiyat di pagi hari tiba-tiba petangnya menjadi mayat yang terbujur kaku. Kematian boleh datang bila-bila masa sahaja. Hendaknya kita senantiasa bersiap untuk menghadapinya. Ingatlah kita di dunia ini hanya sementara dan kita harus menyiapkan bekal untuk kehidupan setelahnya. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar <i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">radhiyallahu anhuma</i>, dia berkata,</div>
<div align="right" style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
<b style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">أخذ رسول الله صلى الله عليه وسلم بمنكبي رضي الله عنه فقال – كن في الدنيا كأنك غريب , أو عابر سبيل – وكان ابن عمر رضي الله عنه يقول ” إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء وخذ من صحتك لمرضك ومن حياتك لمماتك</b></div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
“Suatu saat Rasulullah memengang bahu saya, lalu beliau bersabda, “<i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jadilah di dunia ini seperti orang asing atau penyeberang jalan</i>”. Ibnu Umar mengatakan, “<i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jika kamu di waktu petang maka jangan menunggu waktu subuh, jika kamu di waktu subuh jangan menunggu waktu petang. Gunakanlah kesihatanmu untuk masa sakitmu, gunakan kehidupanmu untuk kematianmu.</i>” [3]</div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Ingatlah kematian dan jangan berpanjang angan! Seorang yang mengingat kematian tentu takut untuk berbuat maksiat. Bagaimana ia berbuat maksiat padahal dia sedar boleh jadi dia mati setelah itu atau bahkan pada saat itu juga. Seorang yang mengingat kematian tidak akan bosan dengan ibadah/amal yang dia lakukan. Dia akan berusaha memperbagus setiap ibadah/amal yang lakukan karena dia sedar bisa jadi itu adalah ibadah/amal terakhir sebelum kematiannya.</div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Terakhir, mari kita semak kisah menarik dari salafus saleh berikut ini tentang berpanjang angan. Dari Muhammad bin Abi Taubah, dia berkata, <i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ma’ruf (mengumadangkan) iqamat untuk sholat lalu berkata kepadaku, “Majulah (menjadi imam)!” Maka saya berkata, “Jika saya mengimami kalian kali ini maka saya tidak (bersedia) lagi mengimami lain kali.” Ma’ruf pun berkata, “Apakah jiwamu membisikkan bahwa kamu akan (dapat) shalat lagi? Kita berlindung kepada Allah dari berpanjang angan , sesungguhnya hal itu menghalangi dari amal yang terbaik.”</i></div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
<i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Disarikan dari Mukhtashar Minhajul Qashidin karya Ibnu Qudamah al Maqdisi rahimahullah.</i></div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
<i style="background-color: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">–</i></div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 20 Dzulqa’dah 1434 H.</div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
<a href="http://www.ukhuwahislamiah.com/" style="background-color: transparent; border: 0px; color: #00b7f3; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">www.ukhuwahislamiah.com</a></div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
Catatan:</div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
[1] HR Tirmidzi dan Nasa’I dari sahabat Abu Hurairah. Dishahihkan Ibnu Majah</div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
[2] HR Ibnu Majah 4259. Dihasankan syaikh Albani</div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
[3] HR Bukhari</div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: #b1d698; border: 0px; color: #232323; font-family: 'Droid Sans', Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px 0px 10px; vertical-align: baseline;">
p/s : dengan sedikit ubahan ke bahasa Malaysia. Mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua.</div>
Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-74162489861837418312012-11-20T04:16:00.001+08:002012-11-20T04:16:02.226+08:00Kembali....Bismillah...wal hamdulillah.<br />
<br />
Segala puji bagi Allah yg telah memberikan kesempatan kepada aku untuk terus menarik dan menghembus nafas. Nikmat yang besar. Seringkali aku lupakan. Aku. Lupakan.<br />
<br />
Sudah terlalu lama aku tak menulis di blog umum ini. Inilah, in shaa Allah permulaan untuk aku terus menulis kembali. In shaa Allah. Doakan aku istiqamah.<br />
<br />
Aku sebenarnya lama berada dalam zon perang. Ya. Zon perang. Perang dengan hawa nafsuku, perang dengan kemahuan peribadiku. Zaman dan waktu perang yang sangat panjang. Memakan tenaga dan masa yang sangat banyak. Bahkan tidak sedikit waktunya aku kalah dalam peperangan tersebut.<br />
<br />
Memerangi dan memagari hawa nafsu sungguh akan menjadi perang yang berterusan yang akan berlaku dalam diri manusia. Aku ingin sekali menjadi manusia yang seperti difirmankan Allah dalam al-Quran iaitu ;<br />
<br />
<i>"Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu)"</i> <b>(asy-Syams 91:9)</b><br />
<br />
Ya Allah, sesungguhnya Engkau-lah yang menggenggam diri ini, maka ya Allah, hamba ini yang hina memohon kepada-Mu yang memiliki kekuatan, memiliki kemuliaan dan memiliki belas kasihan dan kasih sayang. Kurniakan kepada hamba ketundukan hati, keteguhan iman, dan keistiqamahan amal. Ya Robb yang menguasai langit dan bumi, kekalkanlah hamba dalam keimanan kepada-Mu.<br />
<br />
Allahumma aamin....Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-12383400062744586232011-12-13T07:49:00.000+08:002011-12-13T07:50:31.832+08:00Rahsia Manhaj Rabbani<span class="Apple-style-span" style="font-family: -webkit-sans-serif; color: rgb(68, 68, 68); font-size: 13px; line-height: 16px; "><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; "><b><br /></b></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; "><strong style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; font-weight: bold; ">1. Agama dan amanah</strong></p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; ">Rasulullah saw bersabda :</p><p class="ArabCenter" style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 2em; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 46px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line2.gif); background-repeat: repeat; font-family: 'KFGQPC Uthman Taha Naskh', KFGQPC_Naskh, 'traditional arabic'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); direction: rtl; text-align: center; background-position: 0px 0px; ">لاَ إِيمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَةَ لَهُ وَلاَ دِينَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَهُ (رواه أحمد والبيهقي)</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; ">“Tidak sempurna iman seseorang yang tidak bisa memikul amanah, tidak sempurna agama seseorang yang tidak bisa dipegang janjinya.” (HR. Ahmad dan Baihaqi)</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; ">Sikap amanah dan tepat janji, adalah dua sifat yang saling berkaitan, apabila ada amanah pasti ada sikap menepati janji, jika satu sifat hilang maka hilang pula yang lain, seseorang dikatakan amanah apabila ia mampu menaepati janji dan ucapannya di hadapan orang lain, sebaliknya seseorang dikatakan menepati janji jika ia memiliki karakter amanah dalam dirinya.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; ">Keduanya adalah sifat utama yang harus terbangun dalam kepribadian setiap muslim. Keduanya adalah sifat wajib yang punya kaitan erat dan langsung dengan keimanan muslim kepada Allah swt.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; ">Pentingnya sifat ini dan wajibnya karakter ini bagi setiap muslim, karena Allah swt telah mewajibkan setiap hamba untuk beriman kepada-Nya dan beriman kepada hari penghitungan amal, surga dan neraka, agar hati mereka selalu dalam kondisi sadar dan yakin bahwa Allah pasti melihat dan memperhitungkan seluruh amal perbuatan mereka, apabila baik baiklah balasannya, apabila buruk amaka buruklah balasannya, sehingga hidup mereka selalu istiqamah dalam menapaki jalan yang lurus, atas dasar saling menasehati dan jauh dari sikap dhalim dan menipu.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; ">Apabila kita menyatakan diri iman keada Allah dan rasul-Nya, yakin dengan hari akhir, lalu mengkhianati kepercayaan seseorang, menipu dan mencederai janji nya, maka sejatinya ada kontradiksi kepribadian dalam diri kita. Ketika hati kita yakin akan kebenaran iman kepada Allah, pasti kita merasa bahwa Allah menyaksikan dan membalas apa yang kita lakukan, sehingga menjadi penghalang utama bagi dosa-dosa yang mencelakakan kita.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; ">Seseorang yang tidak membuat saudara muslimnya merasa aman dan percaya dari kata-kata yang ia dengar, hubungan yang jujur, hak dan harta yang ia percayakan keamanannya, musyawarah yang tulus, maka orang tersebut tidak jujur dalam imannya dan tidak jujur dalam memperlihatkan rasa takutnya kepada Allah swt.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; ">Apalah artinya kita memperlihatkan keimanan kita kepada Allah, tenggelam dalam tasbih dan dzikir kepada-Nya, atau menjulangkan menara masjid ke angkasa raya, sementara hati kita kosong dari rasa khawatir dan takut akan siksa Allah yang membawa kita untuk bersikap amanah di antara kita, dan jujur dalam hubungan social.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; ">Syariat Islam pada dasarnya membawa manusia menapaki jalan yang benar yang menjamin makna kebahagiaan bagi individu dan masyarakatnya. Betapa banyak orang yang mengambil agama ini hanya sebatas teks dan jauh dari penerapannya dalam kehidupan nyata.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; ">Kita tidak bisa membayangkan bagaimana masa depan masyarakat yang tidak memiliki sikap amanah dan tepat janji.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; ">Masa depan masyarakat seperti ini akan suram dan berantakan, krisis kepercayaan melanda semua anggota masyarakat, setiap orang tidak pernah percaya dengan kata-kata yang ia dengar, bisnis yang dijajakan dan setiap nasehat yang diterimanya.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; ">Masa depannya adalah setiap hubungan tidak ada yang murni dan membuka jalan bagi kebaikan dunia maupun akhirat, kalaupun itu terjadi maka hanya beberapa hari saja, kemudian lahirlah pengkhianatan dan penipuan antara satu denga yang lain, berantakanlah seluruh ikatan dan hati pun membara dengan api kedengkian dan kebencian, jauh dari semangat kerjasama dan cinta antara mereka.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; ">Tersebutlah Muhammad bin al Munkadir ra, seorang pedagang jujur, tidaklah berkeliling selama berhari-hari di pasar-pasar dan pelosok perkampungan, mencari seorang badui yang telah membeli dari karyawannya barang dagangan dengan harga yang lebih tinggi dari harga bandrolnya, demi untuk mengembalikan sisa uang yang ia dapatkan karena kesalahan harga, kecuali karena didorong oleh rasa takut kepada Allah yang mengharu biru hatinya.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; ">Para khalifah yang adil dan yang mengikuti mereka, tidak merasa aman dalam memberikan putusan di antara manusia, keculai jika rakyatnya memiliki iman kepada Allah dan merasakan pengawasan-Nya, berkembanglah rasa percaya dan kejujuran di antara mereka.</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; ">Dan tidak heran jika Rasulullah saw bersabda :<br />“Tidak sempurna iman seseorang yang tidak bisa memikul amanah, tidak sempurna agama seseorang yang tidak bisa dipegang janjinya.”</p><p style="margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 23px; margin-left: 0px; padding-top: 0px; padding-right: 8px; padding-bottom: 0px; padding-left: 8px; border-top-width: 0px; border-right-width: 0px; border-bottom-width: 0px; border-left-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; font-size: 12px; font: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 23px; background-attachment: scroll; background-color: transparent; background-image: url(http://b.cdn.tendaweb.com/img/line.gif); background-repeat: repeat; font-family: verdana; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; color: rgb(34, 34, 34); background-position: 0px 0px; ">(Bersambung, InsyaAllah)</p></span>Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-31809427267637504472011-06-28T19:26:00.002+08:002011-06-29T22:21:19.330+08:00Seribu Bayangan<div style="text-align: justify;">Kau masih menduga sehingga kini,</div><div style="text-align: justify;">Andaiku bersenda dengan teka-teki.</div><div style="text-align: justify;">Seribu bayangan aku gambarkan,</div><div style="text-align: justify;">Namun masih kau tak mengerti.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kita seringkali menduga-duga, apakah Allah menyayangi kita. Kerana kerapkali kita meminta tidak dapat kita lihat makbulnya, kerana kerapkali kita diuji dan dicuba terasa perit dihati dan di dada, kerana kerapkali kita terbelenggu aqal dan kata tiada jawaban yang dapat kita lontarkan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun ikhwati Ilallah, Allah SWT telah menunjukkan kepada kita tanda-tanda kasih dan cinta Dia kepada kita. Selama kita hidup di muka dunia, tidak pernah lekang kasih dan cinta Allah kepada kita. Apakah kita sedarinya?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mungkin kerana mata hati kita yang buta. Kerana pandangan mata hati yang tumpul dan terlumur dosa noda, membataskan pandangan kita pada kasih sayang Allah. Ikhwati Ilallah, tidakkah dapat kita perhatikan bahawa Allah sangat mencintai kita? Dengan segala apa yang berlaku, adalah pembuktian cinta-Nya kepada kita. Benar, atas segala apa yang berlaku adalah pembuktian bahawa Allah mencintai hamba-hamba-Nya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Katakan kita ditimpa musibah, itu merupakan peringatan Allah kepada kita supaya kembali mengingati-Nya dan bermuhasabah diri. Kesusahan yang kita hadapi dalam hidup akan menyebabkan kita merasa kerdil dan rasa kebergantungan pada Allah menjadi lebih dalam. Kejadian yang menyedihkan akan memberikan kita sentuhan perasaan bahawa sehebat manapun manusia, namun segalanya adalah hak mutlak Allah sahaja. Ikhwati Ilallah, bukankah itu merupakan pembuktian rasa cinta daripada Sang Pencipta Cinta kepada kita para hamba-Nya? Ataukah hati kita masih buta dan samar dalam memahami hakikat cinta daripada Allah Subhanahu wa Taala. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sedalamnya lautan tingginya bulan,</div><div style="text-align: justify;">Bisa disentuh dengan pengetahuan,</div><div style="text-align: justify;">Sepahitnya hempedu bisa ditelan,</div><div style="text-align: justify;">Andai itulah penawarnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ikhwati Ilallah, sungguh jalan menuju Allah itu amat sudah, sukar, penuh onak duri dan mehnah juga tribulasi. Penggunaan perkataan untuk menggambarkan bagaimana ujian dan cubaan dalam menapaki jalan menuju Allah tidak dapat menggambarkan kisah perjalanan yang sebenar. Namun ubat kepada kesusahan itu adalah dengan aqidah yang benar. Aqidah yang benar inilah yang akan memberikan kita penawar tika kaki kita sudah perit untuk melangkah. Aqidah yang benarlah yang akan menggerakkan kaki yang perit, menebalkan azam hati yang menipis, memaniskan perasaan yang kian tawar untuk terus istiqamah dan beristimrar di atas jalan Allah ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Baja kepada aqidah ini adalah ilmu. Ilmulah yang menjadi penyubur kepada aqidah yang benar tadi. Ilmulah yang akan memberikan tenaga dan momentum 'extra' untuk kita makin kuat, makin teguh dan makin melaju di atas jalan dakwah dan tarbiyah ini. Sehebat manapun kesusahan yang kita hadapi, namun sekiranya keyakinan kita bahawa syurga Allah menanti bagi orang yang taat, tsabat dan sabar dalam memperjuangkan dan berjihad di jalan Allah, maka semena-mena kesusahan itu berubah menjadi roti yang manis yang bersedia untuk kita telan. Ataupun menjadi air sejuk yang menjadi dambaan setiap musafir yang sesat diperjalanan. Itulah dia penawarnya. Seandainya kita mengerti maksud disebalik ujian yang berlaku...</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bukan sengaja aku merahsiakan cinta,</div><div style="text-align: justify;">Namun curiga kau kan tersalah sangka,</div><div style="text-align: justify;">Kerana kita rasa bangga bila dipuja, </div><div style="text-align: justify;">Dan rasa keji bila dihina,</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kerana kita menolak segala bencana,</div><div style="text-align: justify;">Dan asyik bergembira dengan nikmat-Nya,</div><div style="text-align: justify;">Sedangkan semua ini adalah takdir-Nya,</div><div style="text-align: justify;">Dan kita harus bersyukur sentiasa,</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Manusia seringkali menginginkan sesuatu yang mudah, tidak kiralah apapun ianya yan mudah itu. Rezeki yang mudah, tugasan yang mudah, hidup yang mudah dan segala yang mudah-mudah belaka. Sesuatu yang mudah itu, akan memberikan kesan terhadap hati dan iman kita. Akan menyebabkan kita lalai dan leka dalam kehidupan yang segalanya mudah, senang, dan menyeronokkan. Namun kita benci dengan kesusahan. Benci dengan ujian. Sedangkan dengan ujian itulah yang akan mematangkan kita. Dengan ujian itulah yang akan menambahkan kesan pada hati dan memberikan impak positif pada perasaan. Dan dengan ujian itulah kita dapat mencatat suatu catatan yang berharga dalam diari kehidupan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ikhwati Ilallah, untuk hidup susah, manusia perlu belajar dan mempraktikkannya untuk mendapat pengalaman dan 'feel' hidup susah. Inilah persediaan kita sebagai seorang dai, yang siap untuk diperintahkan apa saja demi dakwah. Siap memenuhi apa saja tugasan demi dakwah. Rela mengorbankan harta bahkan jiwa sekiranya itu yang dituntut oleh dakwah. Namun ikhwati Ilallah, untuk hidup senang, manusia itu tak perlu belajar dan diajar. Kerana fitrah manusia itu sendiri yang akan menyesuaikan dirinya dengan kesenangan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bukannya teka-teki gurauan hati,</div><div style="text-align: justify;">Sekadar melindung kasih yang tersembunyi,</div><div style="text-align: justify;">Bukan mudah mencari kasih abadi,</div><div style="text-align: justify;">Dalam terang ia sembunyi.....</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ikhwati Ilallah, sedarlah kita bahawa mardhatillah itu bukannya teka-teki, syurga dan neraka itu bukannya ilusi, buruk baik itu hakiki. Cuma, tidak terlihat oleh mata kita kerana ianya menjadi tawaran, ganjaran dan ujian kepada seluruh manusia jagat raya. Supaya kita mengingat Allah sentiasa, waspada dengan kemurkaan-Nya dan rindu akan pertemuan dengan-Nya. sungguh, syaitan akan membuka jalan gurauan dilaluan hidup kita, syaitan akan membuka jalan lain yang kelihatannya senang, manis, riang dan bahagia, namun terselindung disebalik semuanya adalah sengsara. Syaitan akan berusaha sedaya mungkin agar kita turut bersama dia terjerumus kelembah hina dan siksa - neraka. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kerana itu ikhwati Ilallah, persiapkanlah diri dalam menghadapinya. Kencangkan ikatan iman kita kala menapak di jalan Allah. Gigitlah tali iman sekeras-kerasnya, gunalah gerahammu untuk memegang dan menggigitnya. Kerana jalan yang akan kita tapaki itu jauhnya tidak terkira, dalamnya tak terhingga, luasnya saujana mata, namun kenikmatannya tidak terhingga, bahagia bila mana bertemu Dia meluruhkan perit di dada. Sungguh jalan ini tidak mudah, namun penuh saadah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Andainya kita mengetahui hakikat sebenarnya cinta Allah pada kita......</div>Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-90349341863879060162011-06-11T08:34:00.002+08:002011-06-11T10:09:47.062+08:00ISLAM : Antara Isu Melayu Dan Kualiti<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; ">Pada minggu ni, ii antara komen yang menarik untuk aku bahaskan pada semua. Komen ini aku dapatkan daripada buku muka seorang Ustaz. Dia mengeluarkan suatu kenyataan, kemudian direspon oleh rakan-rakan yg lain dalam buku muka-nya dan akhirnya terpacullah isu berkenaan orang Melayu. Ada pro & kontranya. Jadi, mari kita analisis bersama.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; "><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; ">"Syubhat musyrikin, Kami tidak menyembah berhala tetapi sekadar menjadikannya perantara kami dengan Allah. Termasuklah syubhat juga Kami tidak menolak poligami tetapi kami yakin suami kami tidak mampu ! Ingatlah mengharamkan apa yang halal samalah dengan syirik " (X) </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; "><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; ">"KAlau Melayu teruk, apa hasil dari Melayu pun teruk...jangankan poligami..kahwin, belajar dan mendidik anak-anak pun teruk.." (X)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; "><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; ">"Saya Melayu dan saya Muslim yg baik... jgn selalu mendowngradekn bangsa sendiri. Melayu yg kita tgk teruk tu sbb depa2 ni yg terpapar di muka2 akhbar n media.. yg baik2 dan soleh2 x de plak nk dihebah2kan..." (Y)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; "><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; ">"Prof Ungku Aziz pun mengakui bahawa orang Melayu kita teruk dan perlu dipaksa untuk berubah pemikirannya ke arah yg lebih baik. Apa pun Ust, usaha nak mengubah orang Islam Melayu ini sangat payah dan mencabar, kerana dah lama sangat hidup d<span class="text_exposed_show" style="display: inline; ">itipu penjajah dgn segala bentuk yg nampak senang, jadi nak berubah pun depa payah sebab nak kena mujahadah menghadapi kesusahan. Bagi yg berjaya, anda adalah org Islam Melayu baru, bukan Islam Melayu yg dididik penjajah." (Z)</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; "><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; ">Aku terpanggil untuk menulis berkenaan isu ini. Kerana, dalam keghairahan sesetengah manusia untuk bangkit menjelaskan kelemahan dan kebobrokan orang Melayu (pent: dibaca bersama Islam), terdapat juga sesetengah manusia yang menyanggah pernyataan-pernyataan tersebut. Jadinya bagaimana?</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; "><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; ">Pertama kalinya, mari kita selami, apakah benar permasalahan yang dibangkitkan sesetengah pihak berkenaan dengan Melayu ? Ataukah, mereka hanya sekadar mengungkapkan keburukan orang Melayu.Ataukah memang orang Melayu kini sudah berada di satu tahap yang amat membanggakan sehingga sebarang pernyataan mengungkapkan keburukan dan bebobrokan orang Melayu itu sekadar fitnah yang ingin 'mendowngrade' kan orang Melayu ?</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; "><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; ">Ikhwati Ilallah. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; "><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; ">Aku berpendapat (pandangan peribadi), sepatutnya, sebarang konotasi negatif yang disampaikan oleh sebarang medium (akhbar, radio, internet, individu) berkenaan orang Melayu sepatutnya dipandang secara positif. Ini kerana, sebarang pernyataan itu perlu dianalisis secara mendalam untuk kemudiannya diusahakan sebarang tindakan susulan. Kalau difikirkan, mengapa sesuatu kenyataan itu dikeluarkan, aku kira kerana dua sebab. Pertamanya kerana prihatin dengan keadaan yang melanda umat Melayu pada masa sekarang. Keduanya kerana dengki dengan apa yang diperoleh oleh umat Melayu. Yang mana yang betul dan yang mana yang salah akan kita siasat di perenggan seterusnya insyaAllah. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; "><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; ">Jadi selepas melihat pernyataan yang dikeluarkan (tidak kiralah daripada mana-mana sumber sekalipun), mari kita selami, apakah benar suara-suara yang berbunyi itu ? Untuk lebih adil, maka perlulah kita menggunakan dalil dan fakta yang tersedia dalam saluran yang kita ada. Walaupun tak perlu menggunakan fakta dan nombor (facts and number), kerana realiti yang ada begitu jelas, namun perlu juga kita gunakan fakta dan nombor itu untuk membuka mata pihak-pihak yang terlibat. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; "><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; ">Baru-baru ini heboh diperkatakan berkenaan dgn Kelab Isteri Taat. Fakta yag dikeluarkan sangat membimbangkan iaitu perceraian pada kadar setiap 15 minit dan kelahiran anak zina/tidak sah taraf pada kadar setiap 17 minit. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; "><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; ">Kadar penagihan narkotik orang selain Melayu adalah pada kadar 15%-20% dan selebihnya adalah orang-orang lain (tak taulah org mana nih -pinjam perkataan Datuk Paduka Husam Musa ). Kadar keciciran pendidikan, kadar masalah sosial, kadar jenayah, kadar ponteng sekolah, kadar mengular waktu kerja, kadar...kadar...kadar...</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; "><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; ">Semuanya menunjukkan bahawa orang Melayu menjuarai semuanya. Dan ini menunjukkan apa ? Angka sebegini menunjukkan orang Melayu sedang menuju kepada kehancuran akidah, keruntuhan nilai dan kecairan peribadi. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; "><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; ">Jadi, apakah pernyataan berkenaan kebobrokan dan keruntuhan nilai orang Melayu itu fitnah dan memburuk-burukkan orang Melayu ? Aku tak fikir begitu. Tapi apakah tiada orang Melayu yang baik dan berkualiti tinggi? Ya mengapa tidak, dalam setandan kelapa tidak semuanya 'dimakan bulan' (rosak). Namun fakta menunjukkan orang Melayu yang sakit jauh lebih ramai daripada orang Melayu yang baik dan berkualiti tinggi ini. Bukan sekadar retorik, tetapi inilah dianya kenyataan pahit yang harus kita telan bersama. Kerana aku juga orang Melayu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; "><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; ">Apa yang paling penting sekarang, bukan siapa paling benar dalam mengeluarkan kenyataan. Tetapi apa yang kita perbuatkan untuk mengubah lanskap orang Melayu itu sendiri. Bukan dengan berpolitik, bukan dengan berseminar, berkertas-kerja, berceramah dan segala yang seumpamanya. Tetapi dengan ISLAM. Ya dengan ISLAM. Dengan TARBIYAH QUR'ANIYAH, melalui siraman ruhaniyyah dan jasmaniyyah dengan air ke-ISLAM-an lah yang layu akan kembali segar, yang kuning akan kembali menghijau, yang lemah akan menggoncang dunia. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; "><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; ">Tanpa ISLAM, lupakan segala yang indah-indah yang telah digapai para pendahulu yang sholeh. Jadi, cukuplah berkata-kata, marilah berbuat semampu mungkin, sehingga habis segenap daya upaya kita bangkitkan ISLAM, dalam tubuh ummat Islam, tidak kiralah dia itu Melayu, Cina, India atau Eskimo sekalipun. Asalkan dia ISLAm, maka menjadi tanggungjawab kita untuk bangkit, menyeru, menyedarkan dan melakukan perubahan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; "><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; ">p/s : Saya lebih bangga dengan ke-ISLAM-an berbanding sesetengah orang Islam yang bangga dengan ke-Melayu-an-nya.</span></div>Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-78045917152121230892011-06-01T08:39:00.002+08:002011-06-01T08:50:17.187+08:00Buat Yang Paling Aku Sayangi.....Buat diri yang aku sayangi,<br />Buat diri yang menjadi pakaianku,<br />Buat diri yang menjadi ibu kepada anak-anakku,<br />Buat diri yang rela bersengkang mata untukku,<br />Buat diri yang menjadi pengingat pada ku tika aku lupa,<br />Buat diri yang tidak jemu mendoakan kebaikan dan kejayaanku,<br />Buat diri yang selalu mengejutkanku untuk bangun bertahajud,<br />Buat diri yang menguatkanku tika aku lemah<br />Buat isteri yang aku cintai kerana Allah, Rasul dan Jihad...<br /><br />"SELAMAT HARI LAHIR"<br /><br />Semoga dengan bertambahnya umurmu, akan bertambah jua kesungguhanmu untuk menggapai syurga Allah, akan bertambah lagi keikhlasanmu untuk memberikan khidmat kepada Allah, Rasul, Dakwah, Jihad dan suamimu, akan bertambah lagi kesabaranmu dalam menempuh kehidupan yang punya seribu satu ragam dan mehnah,akan bertambah lagi kasihmu pada binaan halaqahmu, mad'u dakwahmu dan ikhwah akhowat seperjuangan, akan bertambah peka hatimu pada keprihatinan umat ini, dan yang paling penting makin kukuh dan tsabat dirimu dalam JALAN DAKWAH ILALLAH INI.....<br /><br />Daripada suamimu.....<br />AAMAl-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-78593536313226988802011-01-03T12:54:00.003+08:002011-01-03T13:23:52.665+08:00Tahun Baru Masihi....<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW7z2oVwGPeMAOXHg1y5lwPBYYmwpcQKfJUNBQco3q9RrD7JmiEFw2cFRyBM7ZjJ5jRiWqQiAcAZVwzoh8FH7ibfsvmemmDAfnn5iNPHBxXR8G8ES35PAPcJW7fRja7v5pxfn5sLUf_IM/s1600/DSC02885.JPG"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW7z2oVwGPeMAOXHg1y5lwPBYYmwpcQKfJUNBQco3q9RrD7JmiEFw2cFRyBM7ZjJ5jRiWqQiAcAZVwzoh8FH7ibfsvmemmDAfnn5iNPHBxXR8G8ES35PAPcJW7fRja7v5pxfn5sLUf_IM/s200/DSC02885.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5557825576230930258" /></a><br />Assalamua'laikm WBT.<div><br /></div><div>Alhamdulillahi robbil 'alamiin, assholatu wassalamu 'ala Rasulillah, wa 'ala aalihi wa shohbihi ajmain.</div><div><br /></div><div>Amma ba'du,</div><div><br /></div><div style="text-align: justify;"> Akhirnya hadir juga tahun baru masihi Januari 2011. Selepas setahun berlalu, kita bertemu dengan Januari 2010, selepas pelbagai sepak terjang kehidupan kita hadapi di tahun 2010, selepas kita bergelut dengan kepayahan dalam kenikmatan di tahun 2010, selepas kita berjuang dengan air mata dan darah untuk kembali menghidupkan dakwah yang telah terpukul badai di tahun 2009-2010, selepas kita menikmati pelbagai kisah suka dan duka perjalanan dakwah ikhwah akhowat di tahun 2010. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Maka sekarang, Allah SWT kembali memberikan kepada kita buku tulis baru untuk 2011. Allah SWT memberikan kita diari baru untuk 2011. Allah memberikan kita pena baru untuk 2011, selepas pena yang lepas kehabisan tintanya. Allah memberikan kepada kita juga jurutulis-jurutulis baru untuk tahun 2011, untuk menuliskan keberadaan mereka - darah-darah baru dalam dunia dakwah disamping jurutulis-jurutulis lama yang bersiap-siaga untuk terus menulis dengan tinta darah perjalanan kehidupan mereka di atas jalan dakwah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> Kini, ikhwah akhowat sekalian, ayuh pergunakan buku baru yang Allah berikan untuk kita. Ayuh meng-optimal-kan diari baru untuk kita tulis kisah-kisah baru untuk tatapan mujahid-mujahidah akan datang dalam dunia dakwah. Ayuh gunakan tinta darah dan pena untuk kita nukilkan atas warkah sejarah akan perjuangan kita. Kerana tahun baru ini terbentang seribu satu peluang untuk kita meningkatkan militansi dakwah kita. Kerana pada tahun baru ini, nafas masih lagi Allah berikan pada kita supaya kita menambahkan amal-amal kita sebelum ditarik pinjaman nafas ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> Ayuh, tinggalkan keraguan, jangan tersibukkan dengan hal yang tidak penting, bangkitkan semangat dan militansi dalam berdakwah. Dan yakinlah bahawa Allah, pasti akan memberikan bantuan dan petunjuk-Nya, untuk membimbing kita mendapatkan kejayaan yang hakiki. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Allahummanshuuril Isalama wal muslimeen,</div><div style="text-align: justify;">Allahummanshuril adduatu wal mujahideen fi kulli makaan,</div><div style="text-align: justify;">Allahummanshuril mujahideen fi Filisteen, fi Iraq, fi Afghan, fi Sheeshan, fi Kashmir, fi Thailand, fi Philipines, fi Malaysia, fi kulli makaan wa fi kulli zamaan wa fi kulli haal.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Allahumma zuqna syahadah..... </div>Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-11523395330450438382010-11-27T19:49:00.000+08:002010-11-27T19:51:30.350+08:00Puisi HatiKala itu ku duduk sendiri,<br />Memuhasabah diri selama dijadi,<br />Mencari kekuatan dalam mendaki,<br />Agar tak jatuh di jurang sepi,<br />Tidak menjadi makhluk keji,<br /><br />Diri terpanggil untuk merenung,<br />Adakah engkau dah cukup penampung,<br />Nanti akan pulang ke kampung,<br />Bertemu Robb ku yang Maha Agung,<br />Miliki syurga tiada terhitung,<br /><br />Renung juga kelemahan diri,<br />Buat tangkal penguat jati,<br />Agar yg busuk dihambat pergi,<br />Agar yg harum makin ditanami,<br />Buat mengharum taman duniawi.<br /><br />Andai cuma merenung diri,<br />Bagai bunga kembang tak jadi,<br />Amal perlu ditambah lagi,<br />Kerna ia benih di sini,<br />Sehingga akhirat bertemu Ilahi.<br /><br />Merenung Perjalanan (AAM, BI, 22-11-2010,0005)Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-3685772966434618492010-11-11T20:52:00.001+08:002010-11-11T21:36:50.180+08:00Mohon maaf kerana sudah lama tinggalkan aktiviti menulis...Alhamdulillah, Allahu Akhbar walillahilhamd<br /><br />Hari ini, alhamdulillah aku kembali memetik keyboard komputer ku untuk menulis di sini. Walaupun memang selalu dan hari-hari aku petik keyboard ni, tapi bukan untuk menulis di sini tapi untuk tujuan bisnes, dakwah dll. Namun, hari ini insyaAllah aku berkomitmen untuk memetik keyboard ini dan memasukkan agenda menulis kembali dalam jadual mingguan ku. InsyaAllah.<br /><br />Tulisan ku yang terakhir adalah pada malam-malan terakhir bulan Ramadhan dulu. MasyaAllah dah lama, dah berjanggut pun kalau nak dikira lama. Selepas daripada tulisan itu, inilah pula aku menulis lagi di sini. Mudah-mudahan istiqamah terus....Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-52871095475627885052010-09-06T22:06:00.002+08:002010-09-06T22:28:56.930+08:00Detik-Detik TerakhirBismillah walhamdulillah, as-sholatu wassalamu 'ala Rasulillah...<br /><br />Amma ba'du.<br /><br />Malam ini adalah malam ke 28 bagi bulan Ramadhan ini. Sudah hampir sampai ke penghujungnya. Ya, ramadhan hampir sampai ke penghujungnya. Begitu singkat dan pantas sekali putarannya untuk mengakhiri pusingannya buat tahun ini.<br /><br />Aku jadi terkilan, kerana begitu lemahnya diriku untuk menghiburkan mu wahai Ramadhan. Engkau yang dihiasi Allah Jalla wa 'Ala dengan pelbagai kecantikan dan kelebihan, namun aku yang hina ini begitu sombong terhadap mu. Ya Allah, ampuni segala kelalaian hamba Mu ini yang telah berlaku sombong terhadap ramadhan pemberian Mu.<br />________________________________________________<br /><br />Hari ini, aku diserang sakit kepala. Sakit kepala dikeranakan tekanan darah rendah. Hahaha...sudah lama tidak datang penyakit yang satu ini, kira-kira 8 bulan lepas yang paling akhir. Mungkin ada perancangan daripada Dia untukku dengan memberikan penyakit ini.<br /><br />Dengan beberapa tanggungjawab yang masih belum aku laksanankan, tentunya ia amat menghambat perancangan ku. Namun begitulah Maha Suci Allah, inilah masa yang diberikan-Nya kepada ku untuk aku bermuhasabah.<br /><br />Fikiran ku melayang kepada hari-hari terakhir bulan syaa'ban. Aku telah menanamkan beberapa azam buat diriku di ramadhan kali ini. I'tikaf di masjid setiap malam dalam bulan ramadhan (hanya berjaya ku lakukan 18 mlam sahaja, yang lainnya aku lalaikan....ya Allah inilah aku hamba Mu yang lemah), tilawah al-Quran setiap hari 2 juzu ; 1 juzuk bacaan dan 1 juzuk dalam solat (alhamdulillah dibuat, namun berkualitikah?), bermanis muka dengan seluruh muslimin yang ku jumpai dan ada beberapa lagi yang aku azamkan yang ku rasakan tidak begitu penting untuk aku ungkapkan di sini.<br /><br />Persoalan yang lebih penting daripada itu, apakah ibroh yang dapat aku peroleh ketika mana aku berjalan di bulan yang sungguh sangat mulia ini? Masih belum cukupkah dalil-dalil daripada al-Quran dan daripada hadith berkenaan keutamaannya, keistimewaannya, keberkatannya, kerahmatannya dan pelbagai lagi tawaran yang ada di dalamnya.<br /><br />Dalam hampir sebulan, aku lihat bagaimana ikhwah dan akhowat dakwah tidak berkurang militansinya dalam dakwah, masih tegar turun ke medan untuk membangun dan membina darah-darah baru dalam dakwah. Ada yang turun ke selatan, ada yang naik ke utara, dan tentunya tidak kurang pergerakan di kawasan 'centre' dakwah. Tiada keluhan yang ku dapati daripada mereka. Melainkan kegembiraan dan obses terhadap perkembangan dakwah yang semakin hari semakin berkembang pesat. Manakan tidak, hampir setiap medan yang diterjuni menunjukkan percambahan benih dakwah yang ditugal.<br /><br />(alamak dah nak dekat jam 2330, aku kena ke masjid dulu untuk i'tikaf ok lah....)Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-51306669903658620492010-06-22T16:36:00.004+08:002010-06-22T20:11:15.924+08:00Peristiwa Di Subuh Hari<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSO-inChn9vsxV5qQnNktAj_A95arN9Bk957N0z1KU9I-PcCs5bHPwjL1xjfB5AjtZQZbp_SccY9YpKysq6Hjdp0L8eYB0Cz6J9cSAqOweJ-rA-sRzDwHgsaqtxV82WkXadNpk7mMjtYk/s400/1_384750764l.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 311px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSO-inChn9vsxV5qQnNktAj_A95arN9Bk957N0z1KU9I-PcCs5bHPwjL1xjfB5AjtZQZbp_SccY9YpKysq6Hjdp0L8eYB0Cz6J9cSAqOweJ-rA-sRzDwHgsaqtxV82WkXadNpk7mMjtYk/s400/1_384750764l.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">(Khusus Untuk Para Isteri Pendakwah)<br /><br /><br /><br />Apakah yang akan anti lakukan apabila pada awal pagi zauj (suami) anti baru tiba di rumah dengan wajah yang kuyu? Anti akan pura-pura tidak mendengar ketukan pintunya dan meneruskan mimpi-mimpi yang sedang anti nikmati?<br /><br />Atau anti akan berlari-lari ke muka pintu, menjawab salam dengan bersemangat dan memberikan senyuman manis seraya menyapa : <span style="font-style: italic;">"Cepat masuk Bang, sejuk tu angin diluar, nanti ayang buatkan minuman panas untuk abang, biar panas dan segar sikit tubuh nanti.."</span><br /><br />Para suami yang telah bekerja seharian demi memenuhi keperluan nafkah isteri dan keluarga, dan ditambah lagi dengan tugas-tugas dakwah yang ada pada malam itu (halaqoh, ta'lim, syuro dll sbgnya) harus ditunaikan sehingga dia pulang awal pagi, sambutan zaujah (isteri) yang penuh deraian senyum barangkali menjadi harapan. Betapa kecewa seorang zauj, yang pulang menembus kedinginan malam, disulami salakan anjing-anjing penjaga rumah serta rasa kantuk yang memberat di kepala, tiba-tiba dihadapan pintu dihadang pula kedinginan sikap, kurang mesranya sambutan, atau dengkuran sang zaujah.<br /><br /> Sungguh, zaujati (isteri ku) seorang zaujah yang baik. Dia pada malam itu, sebagaimana selalunya yang berlaku dalam kehidupan, aku pulang larut malam. Dia (zaujati) membuka pintu rumah dengan hati-hati agar tidak mengejutkan bayi kami yang baru umurnya empat bulan, Izzuddeen. Akan dia ucapkan salam sebelum aku mengucapkannya. Dicium tangan ku sebelum aku habis membalas salamnya. Diambilnya sepatu ku dan diletakkannya di rak lalu dirangkulnya beg sandang yang menemani ku seharian ini. Disediakan minuman untuk ku sebelum aku memintanya. Dan dia tahu minuman apa yang menjadi kesukaan ku apabila pulang lewat malam.<br /><br /><span style="font-style: italic;">"Letih bang? Tentu banyak tugas yang mesti diselesaikan hari ini. Ini susu hangat untuk abang, abang nak air panas untuk mandi?"</span><br /><br />Aku tersenyum melihatnya. Ku balas <span style="font-style: italic;">"Jazakillahi khairan. MasyaAllah, tentu ayang sibuk hari ini; memasak, mencuci, mengemas, mengasuh anak dan harus menulis pula. Cukup dengan mengingat itu semua, lelah abang hilang sudah".</span><br /><br />Kata-kata pujian ku untuk zaujati tercinta, yang selalu terbangun kerana membukakan ku pintu, rela mengorbankan kantuk dan letih untuk menyediakan aku minuman dan air hangat untuk mandi. Mudah-mudahan dengan sedikit pujian yang tidak membantu apa-apa, akan membangkitkan lagi kasih-sayang, rasa setia dan keinginannya untuk terus berjuang di jalan di mana aku menapak sekarang, jalan dakwah. Selalu ku ucapkan kata-kata itu pada momen yang sama. Mudah-mudahan dia tidak bosan mendengarkannya.<br /><br /><span style="font-style: italic;">"Ayang hanya memikir dan mengurus anak yang satu, sedang abang memikir dan mengurus ummat yang sejuta, dengan aneka asam dan garam. Tentulah ayang yang harus membantu abang".</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">"Alhamdulillah, abang bersyukur pada Allah kerana dikurniakan zaujah seperti ayang".</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">"Alhamdulillah, kebahagiaan dan kemuliaan yang besar bagi ayang kerana bersuamikan abang". </span><br /><br /><span style="font-style: italic;">"Bagaimana dengan Izzuddeen? Sudahkan baik demamnya? Bagaimana dia sekarang?".</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">"Alhamdulillah, sudah kebah (baik) demamnya, sudah kembali menyusu dia. Alhamdulillah, sudah senyum meleret pada umminya. Dia tidur awal malam ni. Mungkin ayang perlu memperhatikan dia dengan lebih lagi, maafkan ayang..! ".</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">"Jazakillahi khairan. Mungkin abang yang harus perlu memerhatikan tugas abang agar tersisa lebih waktu untuk abang membantu ayang menguruskan hal rumah dan melayani Izzuddeen. Itu tetap tanggungjawab abang sebagai zauj".</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">"Tak mengapa bang. Tetaplah abang pada tugas yang abang pikul. Janganlah kendur atau surut sedikitpun. Tugasan di rumah dan mengurus Izzuddeen, janganlah mengganggu konsentrasi abang terhadap dakwah. InsyaAllah, akan ayang urus dan didik dengan lebih tekun lagi".</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">"Betapa mudah kita melakukan pengorbanan, namun agak sulit kita mengukur keseimbangan".</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">"Ayang sentiasa bermohon kepada Allah, agar kita diberi kemenangan dan kemudahan dalam mengurus ummat dan keluarga".</span><br /><br /> Aku kemudiannya melemparkan senyuman yang paling manis untuk dia. Agar terubat letih dan kantuknya. Agar tambah semangat padanya untuk berkhidmat pada Allah, Rasul dan suaminya. Meneguk minuman, bangkit berwudhu' dan sholat witir tiga rakaat.<br /><br />Suara kokokan ayam sesekali menembus kepekatan dini hari. Berapa orang zaujah-kah yang senantiasa menerima kehadiran suaminya pada waktu sebegini? Berapa banyak daripada mereka yang sanggup mengusir kantuk, dan bergerak lincah ke muka pintu? Berapa orangkah yang masih menguntumkan senyum pada zauj mereka kala dini hari berangkat meninggalkan malam? <br /><br />Dan kadang kala, aku juga tertanya-tanya, berapa orang zauj-kah yang melayani zaujahnya seperti ini?<br /><br />Dakwah sesungguhnya memerlukan pengertian, pengorbanan dan kesabaran.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Ya Allah, berikanlah kepada kami kesempatan untuk istiqomah pada jalan-Mu......</span>.<br /></div>Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-18192204652491212952010-05-31T17:56:00.005+08:002010-06-14T11:19:15.401+08:00Pejuang Takkan Pernah Berundur Dari Medan Juang...Assalamua'laikum Warohmatullahi Wabarokatuh
<br />
<br />Hari ini, tentera haram Israel la'natullah telah mula menyerang kapal-kapal bantuan kemanusiaan di perairan antarabangsa 150 kilometer daripada pantai Gaza. Antara kapal yang diserang oleh tentera khinzir dan kera ini adalah kapal Freedom Flotilla yang mengakibatkan 16 orang (setakat jam 1700) syahid dan 30 orang yang lainnya cedera. Selain itu kapal Marmara Mavi juga telah diserang yang mengakibatkan 3 orang (setakat jam 1700) syahid dan terdapat juga mangsa yang teredera. 4 buah kapal lain juga turut diserang oleh kapal-kapal perang, helikopter-helikopter tentera khinzir dan kera tersebut. Salah seorang yang turut tercedera adalah Syeikh Raed Shalah, salah seorang ulama' Palestin dan menjadi salah seorang aktivis yang menaiki kapal misi bantuan kemanusiaan tersebut.
<br />
<br />Ikhwati Ilallah,
<br />Pada hari ini, sudah terlalu jelas para kuffar terutamanya Yahudi Zionis la'natullah ini mengisytiharkan perang terhadap seluruh dunia. Dengan mereka menyerang kapal bantuan kemanusiaan yang dinaiki oleh aktivis-aktivis dari seluruh dunia, maka mereka ingin mengatakan bahawa mereka tidak takut terhadap tindakan yang akan dikenakan ke atas mereka. Inilah sikap yang telah berkali-kali disebutkan dalam Al-Quran, Hadith dan siroh berkenaan perangai buruk dan keji Yahudi Zionis ini.
<br />
<br />Akheel Kareem,
<br />Sekarang bukan masanya untuk kita berpangku tangan, sekarang bukan masanya untuk kita sekadar meratap sedih akibat serangan brutal daripada tentera khinzir dan kera itu, sekarang bukan masanya untuk kita sibuk berbalah siapa legal siapa tidak, siapa benar siapa tidak, siapa ikut sunnah siapa tidak, siapa lebih kuat connectionnya dengan IM atau sebagainya. Tetapi, inilah masanya untuk kita bangkit kembali menghidupkan roh seruan boikot kita yang sekarang kelihatannya semakin malap. Bagi yang masih belum sedar dan baru tesedar, gunakanlah segala keupayaan yang kalian miliki, kewangan, IT, penulisan, puisi, dan pelbagai kebolehan kalian untuk sama-sama kitamenghancurkan kekuatan kaum khinzir dan kera itu. Bagi mereka yang telah lama istiqamah dalam usaha menelanjangi kejahatan Yahudi Zionis kepada masyarakat, aku ucapkan Barokallahu lakuum, tetaplah kalian istiqamah, sabar dan tsabat atas usaha kalian menerangkan kepada masyarakat tentang Boikot dan sebagainya, bahkan keluarkanlah potensi kalian yang optimum atas segala usaha yang kalian lakukan. Mudah-mudahan itu menjadi modal kalian untuk bertemu Allah, saat Allah SWT bertanya apakah usaha kalian untuk membantu saudara-saudara kalian yag dizalimi, maka insyaAllah dengan izin-Nya dapat kita tunjukkan usaha kecil kita ini sebagai bukti kepada Allah.
<br />
<br />Ikhwatul Kiram,
<br />Sekarang, marilah kita bersama, kembali bergerak, menyebarkan risalah, menyebarkan poster, flyers, dan apa saja berkenaan gerakan memboikot barangan keluaran Israel, atau barangan keluaran syarikat yang menyokong dan membantu Israel. Ini kerana sebahagian masyarakat kita masih belum tahu dan belum sedar akan hal ini. Mereka tidak pernah diberitahu, atau tidak pernah diterangkan atau minimal diperingatkan tentang masalah boikot barangan yahudi dan penyokong mereka. Di sini aku lampirkan poster boikot untuk sama-sama kita sebarluaskan.
<br />
<br />
<br />
<br />Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-6645910785340508692010-05-27T16:39:00.004+08:002010-05-27T17:14:56.230+08:00Peristiwa Minggu Lepas<div style="text-align: justify;">Assalamua'laikum Warohmatullahi Wabarokatuh.<br /><br />Alhamdulillah, Allah masih lagi memberikan kepada kita kesihatan dan masa lapang. Untuk kita manfaatkannya selama masih lagi menjadi rezeki kita. Bila tidak nanti, insyaAllah akan Allah kirakan kesihatan dan waktu lapang yang telah kita gunakan untuk kebaikan.<br /><br />Pada minggu lepas, aku tak banyak senyum. Sama ada aku pergi untuk training di Gopeng, atau aku bergerak ke mana-mana. Orang-orang disekitar ku tertanya-tanya kenapa aku begitu? Adakah aku sakit, atau terjadi apa-apa yang tak diingini, atau penurunan iman, atau...atau...atau...<br /><br />Minggu lepas juga, 2 kali waktu subuh tidak aku berjemaah di masjid. Bukan kerana tidak sedar, bukan kerana malas (nauzubillah), bukan kerana tidur balik selepas tahajud. Ini mencetuskan kerisauan di benak murobiku. Walau tidak dia nyatakan secara terus kepada ku, tapi aku dapat merasakannya kerana dalam setiap perkataannya disampaikan penekanan terhadap solat subuh berjamaah...solat subuh berjamaah...solat subuh berjamaah...<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_EfZDv15qLLiCjEdO1snn3KPuINsfOZGy1o9ebFtlGCQdkkft8iAQS1cVyodB-a4b4NoMvdFO4SxPEWsGxbEReWQv8hDLr8nxSz1EWepeuCfvtSNhxJobayH3RrK0SpPdpKFdky5ynjI/s320/headache.gif"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 294px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_EfZDv15qLLiCjEdO1snn3KPuINsfOZGy1o9ebFtlGCQdkkft8iAQS1cVyodB-a4b4NoMvdFO4SxPEWsGxbEReWQv8hDLr8nxSz1EWepeuCfvtSNhxJobayH3RrK0SpPdpKFdky5ynjI/s320/headache.gif" alt="" border="0" /></a><br /><br /><br />Semua yang berlaku kerana sakit kepala....Ya sakit kepala. Aku pada minggu lepas diserang sakit kepala bertalu-talu. Kebanyakannya pada waktu subuh. Sebab itu aku solat di rumah saja. Tak larat rasanya untuk aku menapak ke masjid.<br /><br />Oh ya, ikhwah-ikhwah se-halaqah denganku pun merasa hairan dan pelik dengan aku waktu halaqah lepas. Bukan aku tak perasan, tapi sakit kepala lebih perlu untuk aku melayannya. Terasa habis tenaga ku untuk menahan sakit kepala yang hinggap ketimbang bercanda ria dengan ikhwah-ikhwah. Sehingga ada seorang ikhwah bertanya kepada ku, lalu ku khabarkan akan perihal diri ku, maka faham lah dia akan situasi ku. Dia menambah, antum tidur malam tuh dalam keadaan masam. Err..waktu halaqah ker? Ana tak tidur, cuma bersandar sambil menikmati sakit kepala sedaya yang bisa kerana mungkin itu sakit kepala ku yang terakhir dan selepas ini tiada lagi sakit kepala. Siapa tahu?<br /><br />Minggu lepas juga aku disibukkan dengan pelbagai aktiviti yang aku rasa hmmmm....sangat banyak makan masa yang aku ada..tenaga juga. Dengan lawatan kawan-kawan tunas mekar daripada Kedah, sehinggalah projek 'tea compose', survey lokasi marketing dan study lokasi... wuuh....bisa pancit gue...<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://i2.photobucket.com/albums/y50/sy80sg/Smile.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 479px; height: 500px;" src="http://i2.photobucket.com/albums/y50/sy80sg/Smile.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><br /><br /><br />Apa pun semua itu dah berlalu. Pada minggu ini, aku kembali normal. Kembali dengan senyum ku yang lebar sampai ke telinga. senyum untuk ikhwah-ikhwah dan muslimin-muslimin sekalian. Alhamdulillah aku kembali menikmati keadaan asal ku dan aku akan merindui saat-saat aku dilawat oleh sang sakit kepala.<br /><br />Alamak..sakit kepala balik ker...?<br /></div>Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-10371736406550597052010-05-19T07:49:00.003+08:002010-05-19T08:35:49.125+08:00Luahan Hati....Assalamua'laikum Warohmatullahi Wabarokatuh.<br /><br />Innalhamdulillah, nahmaduhu, wanasta'inuhu, wa nastaghfiruhu.<br /><br /><div style="text-align: justify;">Pada minggu ini, aku banyak memerhatikan/memuhasabah/mengoreksi perjalanan ku dalam dakwah dan jihad ini. Dalam perjalanan ku untuk mencari redha Allah S.W.T, dalam perjalanan mengikuti jalan Rasulullah s.a.w, dalam menyambung mata rantai para sahabat nabi radhiyallahu anhum ajmain, dalam mendukung perjuangan para mujahideen yang mulia dan suci, terdahulu dan sekarang, banyak perkara-perkara yang menyebabkan kita sakit, dipandang 'skeptik', bahkan dikata-katai dengan kata-kata yang menyakitkan. Kerana sang dai ituakan menjadi perhatian orang lain. Mungkin kerana sarannya, mungkin kerana kritiknya, mungkin kerana amalnya dan kerana apa-apa sahaja.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://apogeehps.com/yahoo_site_admin/assets/images/Leader_on_pedastal_photo.27225540_std.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 781px; height: 615px;" src="http://apogeehps.com/yahoo_site_admin/assets/images/Leader_on_pedastal_photo.27225540_std.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><br /><br />Lagi pula, dalam perjalanan kita untuk memperbetulkan diri dan orang yang bersama-sama dalam soff dakwah, maka tidak sedikit cabaran yang akan kita hadapi.<br /><br />Awal minggu ini, aku menegur ikhwah-ikhwah ku yang ber'blog'. Teguran ku berkisar tentang tindakan sesetengah daripada ikhwah dan akhowat yang mengomentari blog orang lain. Bagi komen yang membina, alhamdulillah aku ucapkan syukur pada Allah kerana firmannya itu telah berlaku :<br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung"</span>.<br />(QS 3 : 104)<br /><br />Namun ada segelintir daripadanya memberikan komen-komen yang bagi diri ku yang jahil ini tidak perlu dan tidak membina. Komen yang tidak memberikan manfaat, tidak menyebabkan peningkatan ilmu, peningkatan iman, dan ghiroh untuk beramal. Bahkan mungkin menimbulkan keburukan yang banyak. Antaranya perasaan bangga diri, takjub dengan karya yang dihasilkan, dan yang paling bahaya adalah tidak terjaganya hati dalam hal tersebut. Seorang ikhwah yang berkarya lalu dipuji semata-mata oleh seorang akhowat, maka siapakah yang boleh memastikan bahawa hati kedua-dua orang tersebut terjaga? Atau siapakah yang oleh memastikan hati orang yang membaca komen itu bebas daripada tuduhan-tuduhan atau sekurang-kurangnya sangkaan-sangkaan yang tidak baik.<br /><br />Astaghfirullah al aziim<br /><br />Sungguh aku tidak akan redho dengan perbuatan itu yang aku fahami akan menumbuhkan fitnah bagi dakwah dan tentunya bagi orang-orang yang terlibat. Maka aku tegur, aku lantunkan logik atas teguran ku, juga nash-nash yang ku dapati daripada Al-Quran dan hadith. Ketika aku kemukakannya, alhamdulillah, ikhwah-ikhwah tidak kurang juga yang bersetuju atas kritik ku terhadap mereka yang terlibat. Bahkan ditambah pula dengan dalil-dalil dan huraian atas dalil dalil tersebut.<br /><br />Ikhwati ilallah, sungguh pujian itu tidak memberikan kepada kita sebarang kelebihan atau kebaikan. Bahkan kerana pujian lah banyak orang yang kecundang, banyak yang ketika dipujinya terbang dan akhirnya terhempas kerana pujian yang tinggi kepadanya. Rasulullah s.a.w ada mengatakan bahawa pujian kepada orang itu adalah sembelihan leher kepada orang yang dipuji.<br /><br />Maka ikhwah fillah, mari kita kurangkan bahkan padamkan perkara-perkara yang tidak memberikan manfaat. Apatah lagi perkara yang menimbulkan mudharat kepada dakwah dan diri kita. Marilah kita kembali membersihkan hati, menata kembali perjalanan hati kita. Agar perjalanan yang payah dan panjang yang kita tempuhi ini tidak menjadi amal yang sia-sia. Dan yang paling kita khuatiri adalah akibat daripada hati yang bercampur baur itu, kita akan terpintal keluar daripada seleksi Allah Jalla wa Ala terhadap orang-orang yang layak dan dipilih oleh-Nya untuk berjuang pada jalan-Nya ini.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj23nfet6URMg6fVs2IoVWfFW3uZzRiDUtdy993guf8KNXSX6-iqEBQu2dtQb-HG6UBnRoOIk1sO8L_2APpkarQ5T6o_X1PGwRtLXZshy_cUKT2LxeIiNWyFarjDphyUrjy2Qwa97iw1XhW/s320/repair+hati.png"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj23nfet6URMg6fVs2IoVWfFW3uZzRiDUtdy993guf8KNXSX6-iqEBQu2dtQb-HG6UBnRoOIk1sO8L_2APpkarQ5T6o_X1PGwRtLXZshy_cUKT2LxeIiNWyFarjDphyUrjy2Qwa97iw1XhW/s320/repair+hati.png" alt="" border="0" /></a> "YA ALLAH AKU BERLINDUNG KEPADA MU DARIPADA BISIKAN-BISIKAN HATI YANG TIDAK BAIK. JADIKANLAH AKU ORANG YANG PERTAMA YANG BERAMAL DENGAN APA YANG AKU SAMPAIKAN. BERIKANLAH AKU KEKUATAN UNTUK TERUS MEMBERIKAN PERINGATAN KEPADA KU DAN KEPADA ORANG LAIN.<br /><br />YA ALLAH, BERSIHKANLAH AMAL-AMAL KAMI DARIPADA AMAL YANG TIDAK BERMANFAAT ".<br /><br /><br />Akhirnya, aku hidangkan puisi untuk sesiapa sahaja yang mengatakan dirinya cinta pada Allah.<br /><br /><br /><br /><br /><br />Kalau Allah kita kenali,<br />Kasih-sayang dan peranan-Nya,<br />Kalau Allah kita fahami,<br />Keagungan dan kekuasaan-Nya,<br /><br />Kalau Allah kita rasakan,<br />Betapa Dia sangat cintakan hamba-Nya,<br /><br />Kita akan sanggup berjuang,<br />Sanggup mati kerana-Nya,<br />Kita akan sanggup berkorban,<br />Apa saja kerana-Nya,<br /><br />Kalau Allah dikenali....<br /><br />Cintailah Allah, Dia adalah segalanya,<br />Korbankanlah apa saja keranya-Nya,<br />Cintakan Allah cinta paling mahal,<br />Cintakan selain Allah cinta murahan,<br /><br />Kalau Allah kita kenali,<br />Dia-lah segala-galanya,<br />Kalau Allah kita fahami,<br />Dia-lah pengurus seluruh keperluan kita,<br />Kalau kita faham,<br />Allah ini siapa sebenarnya,<br /><br />Kita akan sanggup menerima ujian kerana-Nya,<br />Kita sanggup buat apa saja demi cinta pada-Nya,<br />Kita akan sanggup menerima ujian kerana-Nya,<br />Kita akan sanggup menderita demi cinta pada-Nya,<br /><br /><br />Cintailah Allah, Dia adalah segalanya,<br />Korbankanlah apa saja keranya-Nya,<br />Cintakan Allah cinta yang abadi,<br />Cintakan selain Allah cinta murahan,<br /><br />Ya Allah terimalah cinta ku,<br />Ya Allah walau cinta ku tiada harga,<br />Hanya inilah yang ku mampu,<br />Mempersembahkannya kepada Mu..<br /><br />Terimalah ya Allah.....<br /></div>Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-5474647094443630452010-05-18T12:52:00.002+08:002010-06-14T11:12:39.467+08:00Salahkah Aku Menegur....<div style="text-align: justify;"><br />Aku kadangkala bingung memikirkannya. Melihat kepada realita semasa, ya tidak syak lagi ia berlaku. Tapi, merekakan ikhwah dan akhowat dakwah. Dahlah tu duduk dalam jamaah yang sangat menjaga ikhtilat dan perhubungan antara ikhwah dengan akhowat, apatah lagi dengan yang lain.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://fajarembun.files.wordpress.com/2009/03/n1552071335_110371_9560.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 460px; height: 315px;" src="http://fajarembun.files.wordpress.com/2009/03/n1552071335_110371_9560.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><br />Namun masalah itu terlalu 'obvious', masakan mereka lupa ayat-ayat Allah bahawa jangan mendekati zina dalam maksud jangan pergi kepada benda-benda yang boleh menyebabkan kita mendekati zina. Adakah mereka lupa sabda Rasul s.a.w yang mengatakan zina itu tidak hanya dengan kemaluan, tetapi ada banyak lagi jenis zina yang lain?<br /><br />Ataukah mereka terlepas pandang bahawa Rasul s.a.w berkata akan orang yang memuji itu adalah orang yang menyembelih leher saudaranya? Ataukah aku yang tidak faham akan ayat-ayat Allah Jalla wa 'Ala dan sabda-sabda Rasulullah shallallahua'laihi wasallam berkenaan hal ini?<br /><br />Ataukah syaitan telah menghasut ku untuk mengatakan ini kerana kedengkian di hati ku? Kerana aku manusia yang tidak tahu menulis puisi, tidak punya kredit dalam penulisan atau kurang dikenal oleh seantero maya, kerana itu aku bimbang akannya? Ya Allah, aku berlindung kepada Mu daripada bisikan-bisikan buruk terhadap saudara ku.<br /><br />Namun, telah ku hadap Dia untuk mengadu, telah ku sujud di hadapan-Nya memohon taubat dan hidayat, telah ku hayati kalimat-kalimat-Nya untuk menari kebenaran dan kekuatan. YAn ku temukan bahkan yang ku temukan adalah untuk meneruskannya. Ya, untuk terus suarakan teguran itu kepada ikhwah dan akhowat dakwah ku. Nanti apa kata mereka? Aku dengki, iri hati, takde kerja jadi cari kesalahan orang lain dan seribu satu macam lagi yang akan ku dapatkan daripada sebuah teguran.<br /><br />Eh nanti, sudahkah kau tegur dan mendapatkan segala yang kau kata? Tidak. Jadi, jangan berandai-andai dalam perkara ini. Jalankan saja, serahkan segalanya kepada yang Maha Penguasa. Andai Dia yang memberikan kepada mu kekuatan, untuk itu masakan dia akan menyebabkan mu salah dalam tindakan dan pertimbangan. Sesungguhnya syaitan yang menumbuhkan andaian dalam hati mu, kerana dia takut mereka (ikhwah & akhowat dakwah ku) akan kembali sedar perancangan jahat yang terlaknat itu.<br /><br />Kembali aku bersimpuh untuk memohon kekuatan kepada Sang Empunya Kekuasaan. Aku temukan petunjuknya dalam laluan ku menghadap-Nya, Dia berkata :<br /><br />"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat, dan apa yang tersembunyi dalam dada"<br />(QS 40 :19)<br /><br />Ia (Iblis) berkata, "Tuhanku, oleh kerana Engkau telah memutuskan bahawa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya". "Kecuali hamba-hamba Mu yang diikhlaskan".<br />(QS 15 :39-40)<br /><br />"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri mereka sendiri..."<br />(QS 59:19)<br /><br />"Dan tetaplah memberi peringatan, kerana sesungguhnya peringatan itu bermanfaat kepada orang-orang mukmin"<br />(QS 51:55)<br /><br /><br /></div>Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-31184056490755122462010-05-17T09:07:00.003+08:002010-05-17T09:56:53.282+08:00Destinasi CintaAssalamua'laikum Warohmatullahi Wabarokatuh.<br /><br />Alhamdulillah pada Dia yang memberikan keizinan kepada ku untuk mencoretkan kata-kata di sini. Walau aku sbnrnya malu untuk membicarakan soal hati dan perasaan atau dengan kata lain sesuatu yang men'touching' hati ku. Namun sesuatu yang bermanfaat tidak patut untuk ku selindungkan. MUdah-mudahan yang lain juga akan mendapat manfaat daripadanya juga.<br /><br />Kisahnya bermula apabila aku, akh Zikri dan akh Abu Muhammad dalam perjalanan safar ke Slim River untuk menziarahi seorang akhowat dirumahnya. Di sana kami juga berjanji untuk bertemu dgn seorang ikhwah lagi daripada KL iaitu akh Dr Husaini. Kami bersama menziarahi akhowat tersebut di rumahnya. Kepada ukhti yang sakit itu aku ucapkan "semoga anti diberikan kesihatan yang baik oleh Allah yang tidak ada kesakitan lagi selepasnya".<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.exploring-malaysia.com/pics/exit-126.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 500px; height: 333px;" src="http://www.exploring-malaysia.com/pics/exit-126.jpg" border="0" alt="" /></a><br /><br /><br />Kemudian kami bergerak pulang dan berhenti di sebuah restoran di Sungkai. Berbincang berkenaan dakwah, business dan pengalaman masing-masing dengan ikhwah-ikhwah ku (Akh Zikri, Akh Abu Muhammad & Akh Husaini). Sungguh nikmat perbincangan dan bersama ikhwah itu adalah karunia yang besar daripada Allah. Kami bergerak pulang kira-kira sejam selepas itu.<br /><br />Aku diminta oleh akh Abu Muhammad untuk drive. Dalam perjalanan aku menyanyi kecil di samping perbualan antara kami berkenaan tema seputar dakwah dan pahit manisnya perjalanan dakwah masing-masing. Tiba di Kampung Bali, radio ber'MP3' modulator mengumandangkan lagi yang membuatkan kami begitu khusyuk mendengarkannya.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://userserve-ak.last.fm/serve/_/257350/Mestica.png"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 420px; height: 267px;" src="http://userserve-ak.last.fm/serve/_/257350/Mestica.png" alt="" border="0" /></a><br /><br /><br />Lagu daripada kumpulan Mestica, Destinasi Cinta. Sungguh air mata ku hampir tumpah tatkala mendengarkan betapa benarnya bait-bait kata-kata yang dialunkan oleh sang munsyid. Ku kongsikan untuk kalian di sini dengan harapan kalian juga bisa mengambil manfaat daripadanya.<br /><br />Menyingkap tirai hati<br />Mengintai keampunan<br />Di halaman subur rahmat-Mu, Tuhan<br />Tiap jejak nan bertapak<br />Debu kejahilan<br />Akan ku jirus dengan madu keimanan<br /><br />Tak ternilai airmata dengan permata<br />Yang bisa memadamkan api neraka<br />Andai benar mengalir dari nasuha nurani<br />Tak kan berpaling pada palsu duniawi<br /><br />Destinasi cinta yang ku cari<br />Sebenarnya terlalu hampir<br />Hanya kabur kerana dosa di dalam hati<br />Telah ku redah daerah cinta<br />Yang lahir dari wadah yang alpa<br />Tiada tenang ku temui<br />Hanya kecewa menyelubungi<br /><br />C/O<br />Ku gelintar segenap maya<br />Dambakan sebutir hakikat<br />Untuk ku semai menjadi sepohon makrifat<br />Moga dapat ku berteduh di rendang kasih-Mu<br /><br />Namun ranjaunya tidak akan sunyi<br />Selagi denyut nadi belum berhenti<br />Durjana syaitan kan cuba menodai<br />Segumpal darah bernama hati<br />(Destinasi cinta Ilahi)<br /><br />Lestarikan wadi kalbuku, oh Tuhanku<br />Leraikan aku dari pautan nafsu<br />Biarpun sukar bagiku melamar redha-Mu<br />Namun masihku mengharap ampunan-Mu<br />Wahai Tuhanku? Ya Allah?<br /><br /><br /><br />Ya itu saja perkongsian ku untuk kali ini.<br /><br />Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh<br /><br />Amaat,Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-59758295020655256202010-05-14T18:28:00.001+08:002010-05-14T19:18:19.198+08:00Kecewakah Engkau...?<div style="text-align: justify;">Assalamua'laikum Warohmatullahi Wabarokatuh<br /><br />Segala puji dan syukur bagi Allah yg telah menemukan aku dengan jalan yg penuh dengan cabaran, namun paling pantas untuk menggapai sa'adah.<br /><br />Sholawat dan salam ke atas junjungan besar Nabi Muhammad, qudwah wa uswah panutan umat, imam para pendakwah, panglima para mujahideen. Sholawat dan salam juga semoga tercurahkan kepada para ahlil bait baginda yg mulia, para sahabat wa sahabiah, para tabi'in, athba ut tabien, salaf as sholeh dan kepada semua pejuang agama Allah di seluruh belahan bumi Allah ini.<br /><br />Sesungguhnya syaitan itu punya jutaan cara untuk memesongkan kita daripada jalan yang kita pilih, tentunya daripada jalan dakwah dan jihad ini.<br /><br />Kisah 1 :<br /> Beberapa ketika, aku buka friendster ku, setelah lama tidak dibuka, lalu aku masuk ke group sekolah lama dulu iaitu MRSM KT. Tengok-tengok gambar kawan-kawan lama di KT dulu awalnya seronok sebab dapat jugak tengok perkembangan kawan-kawan lama dulu. Dan kalau mungkin untuk aku sampaikan seruan dakwah Islam kepada mereka.<br /><br /> Namun, perasaan gembira itu kemudiannya bertukar kepada beberapa perasaan dan pertanyaan yang lain antaranya :<br /><br />a. Hebat betul diorang sekarang ni ye.<br />b. Wah banyak dah kerja hebat-hebat, ada yang jadi engineer, doktor, akauntan, dan yang paling banyak rasanya cikgu.<br />c. Gambar-gambar mereka bersama dengan perhiasan (harta2) mereka.<br /><br />dan yang terakhir muncul di hati adalah :<br /><br />d. Kau bila lagi? Takkan nak hidup biasa-biasa saja. Kawan-kawan kau dulu yang 'kurengg' pun sekarang dah jadi hebat dengan macam-macam harta dan peluang.<br /><br />Astaghfirullah....<br /><br />Sungguh itulah perasaan yang dibisik masuk ke dalam hati ku. Andai aku tidak berhati-hati, maka akan aku termakan bisikan itu seperti mana banyak contoh-contoh mereka yang kecundang di jalan dakwah. Bahkan al-Ustadz al-marhum Fathi Yakan (rahimahullah) menuliskan satu buku yang khas berkenaan fenomena berguguran di jalan dakwah.<br /><br />MasyaAllah sungguh suatu jarum halus yang telah disuntikkan oleh syaitan la'natullah (tentu sekali dia....kalau bukan dia siapa lagi?) ke dalam hati ku. Dia (syaitan) begitu halus dengan tipu dayanya membawa kita menelusuri memori-memori silam, kemudian kenangan-kenangan indah, kemudian kelebihan aku dan kelemahan mereka dulu dan kelemahan aku dan kelebihan mereka sekarang. Ya Allah aku berlindung daripada tipuan syaitan yang direjam.<br /><br />Tersedar daripada lamunan, terus aku beristighfar panjang. Muhasabah diri dan memperbaiki niat ku. Lalu selepas semua itu menyejuk, aku mula menjawab bisikan syaitan pada ku. Sungguh andainya tidak ku jawab, mungkin aku akan terus saja dihantui dengan bisikan itu, ya bisikan kepada mencari keseronokan sementara di dunia dan meninggalkan jalan yang telah dicontohkan oleh manusia yang paling dicintai Allah, paling banyak berkorban, dan paling cinta kepada umatnya, iaitu Rasulullah s.a.w.<br /><br />Inilah jawaban ku kepada mu hai hawa nafsu yang tidak pernah tahu syukur, ku katakan kepada mu bahawa, berada di jalan ini adalah lebih berharga daripada seluruh yang kau suguhkan pada ku. Andainya mereka berbahagia dengan kesenangan hidup, harta yang melimpah-ruah, hilai tawa kegembiraan dengan hidup mereka sekarang, maka aku adalah jauh lebih bahagia daripada apa yang mereka rasakan.<br /><br />Kau akan menjawab bahawa ini adalah jawaban orang gila. Maka, aku katakan biarkanlah aku dianggap gila kerana cinta ku kepada Robb ku, biarlah aku dianggap bodoh kerana sungguh-sungguh mengikuti jalan Rasul ku, biarlah aku dianggap rugi kerana menginfakkan diri ku yang tiada harga ini pada jalan yang telah dilalui oleh mereka yang telah membuktikan cintanya pada Allah...biarkanlah...kerana inilah jalan yang aku pilih. Bahkan aku berazam sekiranya aku akan susah-payah kerana jalan yang ku pilih ini, maka akan terus aku istiqamah di atasnya. Tidak akan sekali-kali aku berpaling daripadanya.<br /><br />Tahukah engkau bahawa apa yang mereka cari, apa yang mereka mati-matian mengumpulnya, datangnya daripada siapa? Sedarkah engkau bahawa engkau di dunia ini akan hidup ratusan bahkan ribuan tahun dan tidak akan dihisab atas apa yang kau lakukan?<br /><br />Maka kalau begitu, biarkan lah aku dengan jalan pilihan ku. Aku memilih jalan untuk susah kerana Allah. Kerana inilah jalan yang aku fahami tabi'i-nya. Inilah jalan yang telah Rasul ku mencontohkannya kepada para mujahideen dalam sirahnya yang mulia. Inilah jalan orang-orang yang dekat dengan Tuhan-nya.<br /><br />Sungguh sanggup aku korbankan bahkan nyawa ku, atas jalan ini. Tidak sekali-kali aku akan tukarkan nilai syurga yang kekal dengan syurga yang fana. Tidak akan sekali-kali aku betah untuk dihumban ke neraka kerana memilih untuk hidup 'merdeka' di dunia menolak untuk hidup di penjara dunia.<br /><br />Bukankah itu yang diberitahu oleh al-Imam as-Syafi'e (rahmatullah alaih) iaitu : "Dunia ini penjara bagi orang-orang mukmin".<br /><br />Bukankah al-Imam Ahmad Ibnu Hanbal (rahmatullah alaih) telah memilih untuk berada dipenjara dan dirotan berpuluh-puluh kali sehari ketimbang bebas kerana mempertahankan bahawa Al-Quran adalah kalamullah manakala yang merebak dalam masyarakat bahawa al-Quran adalah makhluk, walau pemerintah saat itu memberikan peluang kepadanya untuk bebas seandainya dia mengakui beberapa patah perkataan sahaja?<br /><br />Bukankah al-Imam Hasan al-Banna (rahmatullah alaih) telah ditembak kerana usahanya untuk menyedarkan umat bahawa Allah adalah Ilah kami dan kamu, dan kita punya tanggungjawab terhadap Ilah kita?<br /><br />Bukankah As-Syahid Syed Qutb (rahmatullah alaih) beberapa saat sebelum digantung masih diberikan peluang oleh taghut supaya mengaku bersalah atas tuduhan yang diadakan para taghut terhadapnya dan akan dibebaskan akhirnya. Namun dia menjawab ; "Aku malu sekiranya telunjuk yg aku gunakan untuk solat digunakan untuk menulis sesuatu yang batil?"<br /><br />Sungguh manusia seringkali terlupa akan hal ini. Iaitu orang-orang yang dekat dengan Allah memilih jalan yang berbenturan dengan pilihan masyarakatnya, berbenturan dengan orang banyak, jalan yang menyebabkan mereka terkorban dan jalan mereka menemui Allah dalam keadaan syahid. Maka bila mana mereka terlupa, pertimbangan mereka adalah menggunakan mu hai hawa nafsu. Aku tidak mahu menjadi sebagaian daripada orang yang terlupa itu.<br /><br />Maka biarkanlah aku dengan jalan pilihan ku ini. Jalan kebahagiaan ku ini. Jalan yang membuatkan ku tenang di dunia dan akhirat.<br /><br />Biarkanlah aku.....<br /><br />"Allahumma ya muqallibal quluub, tsabbit quluubi 'ala deenik wa tho'atik"<br /><br />"Ya Allah yang membolak-balikkan hati, balikkan hatiku untuk agama Mu dan ketaatan kepada Mu"........amiin ya Roob....<br /></div>Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-12442728175552732222010-05-06T20:16:00.002+08:002010-05-06T20:59:59.095+08:00Safar Dakwah Ke Tawau 2<div style="text-align: justify;">MasyaAllah kesibukan membataskan aku untuk menulis kisah safar ku ke Tawau. Walau aku dan akhi Abu Muhammad sudah sampai semenanjung pada hari Isnin jam 1900, namun keesokannya, aku terhambat oleh urusan yag telah sekian hari aku tinggalkan sebelum ini. Maklum, orang yang berusaha sendiri, maka segalanya perlu aku selesaikan sendiri. Menulis sambil mendengar muzik instrumental sekali-sekala agak memberikan keselesaan dan inspiratif. Pula, malam ini aku agak senggang. Baru sahaja membaca preface buku Amru Khalid (Hati Sebening Mata Air), baru aku teringat, kisah safar tu belum habis tulis lagi. Maka inilah sambungannya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2200, Lapangan Terbang Tawau, Sabah (29/04/2010)</span><br /><br />Turun dari pesawat, aku dan Abu Muhammad bergerak ke Balai Ketibaan Airport Tawau. Malam ni, agak banyak orang yang baru sampai seperti kami. Mungkin selalunya ramai atau bagaimana ? (Aku pun baru sekali sampai di sini. Jadi tak boleh komen lebih-lebih). Abu Muhammad mendahului ku untuk check-up di kaunter Imegresen. Sampai giliran ku, aku ditegur oleh petugas imegresen di situ supaya menukar kad pengenalanku. Menurutnya sudah begitu teruk, tak nampak muka ku, maam Zorro katanya. Dia tanya <span style="font-style: italic;">"Lahir di mana?"</span>, Aku menjawab dengan bahasa Sarawak yg aku pun tak tau betul atau tidak "<span style="font-style: italic;">Kamek lahirnya di sghawak"</span>. Hahaha...aku tengok dia begitu yakin bahawa aku mmg datang dari Sarawak gamaknya jadi dia terus bagi balik kad pengenalan ku. Kalau tak mungkn jadi macam kat Airport Kota Kinabalu tempoh hari. Macam-maam soalan ditanyanya, <span style="font-style: italic;">"Datang buat apa lah, barapa hari tinggal di sini lah, tinggal di sini tak boleh lebih daripada tiga bulan lah"</span>, huh macamlah Sabah nih bukan negeri dalam Malaysia.<br /><br />Abu Muhammad melihatku berlenggang tanpa ada pas kenyataan daripada imegresen tadi. Dia tanya <span style="font-style: italic;">"Dia tak bagi kat anta surat ni?"</span>. Aku menjawab dengan gelengan kepala saja. Dia dengan sungguh-sungguh menyuruh ku untuk minta surat tu balik. Tapi dia kemudiannya mengangguk bila aku terangkan bahawa kad pengenalanku adalah -13- iaitu kod Sarawak, jadi tak perlu ada sebarang pas.<br /><br />Di airport, kami dijemput oleh Ustaz Ihsan dan akhi Yusuf At-Tawaui. 2 orang ikhwah yang setia mengabdi diri untuk mengembangkan sayap dakwah di Tawau. Terus, kami di bawa ke rumah akhi Yusuf di Taman Sri Balung untuk bermalam. Sampai di rumah akhi Yusuf, kami disuguhkan dengan makan malamnya iaitu mee goreng. Alhamdulillah, kebetulan kami belum makan malam juga. Aku makan sikit saja, dah malam, tak begitu selesa kalau masukkan makanan berat dalam perut kalau nak tidur. Jam 0035, Ustaz Ihsan mohon diri untuk pulang dan kami pun bersiap-siap untuk berehat. Akhi Yusuf datang membawakan bayinya yang baru lahir untuk kami lihat. Izzudin al-Fateh namanya. Abang kepada Izzudin iaitu Solehuddin al-Fatih sudah lama dibuai mimpi. Abu Muhammad mentahnik Izzudin dengan kunyahan kurma. Aku hanya mendoakan Izzudin dengan doa "Ya Allah, berikanlah kepada dia kefaqihan dalam agama, dan berikan kepadanya alim dalam takwil". Abu Muhammad sempat juga membersihkan tali pusat Izzudin yang belum luruh, sebagai tunjuk ajar kepada akhi Yusuf ke depan.<br /><br />YA ALLAH BERIKANLAH KEPADA KU KESABARAN DALAM MENERUSKAN TULISAN INI...<br /><br />Bersambung ya...InsyaAllah..<br /><br /></div>Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-85612905374088538442010-04-30T09:14:00.005+08:002010-04-30T09:26:00.369+08:00Safar Dakwah Ke Tawau<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.walking-ixus.net/blog/photos/lcct3-thumb.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 480px; height: 360px;" src="http://www.walking-ixus.net/blog/photos/lcct3-thumb.jpg" border="0" alt="" /></a><br /><div style="text-align: justify;">29/04/2010 - 1833 - LCCT</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku bersama Abu Muhammad sampai di sini + - jam 1545. Sampai, kami solat di surau LCCT – jamak taqdim – dan kemudiannya berehat sambil duduk-duduk. Abu Muhammad membuka beg galasnya dan mengeluarkan Al-Quran lalu dibaca. Aku pula, meneruskan bacaan buku yang baru ku beli (tempoh hari di Bandung). Buku karangan Syaikh at-Tarbiyah, Ustaz KH Rahmat Abdullah (almarhum) – Untuk Mu Kader dakwah.</div><o:p></o:p><p></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify"><span lang="MS" style="mso-ansi-language:MS"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify"><span lang="MS" style="mso-ansi-language:MS">Pada itu, pengunjung-pengunjung surau tak putus-putus masuk-keluar untuk solat. Tak kurang yang matanya melirik ke arah kami, melihatkan dua makhluk yang asing, satunya sedang membaca Quran dan satunya khusyuk membaca buku dakwah. Mungkin mereka hairan, siapakah makhluk yang duduk merempat di masjid dan membaca al-Quran. Mungkin itu satu pemandangan yang langka pada zaman maju dan berteknologi tinggi ini. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify"><span lang="MS" style="mso-ansi-language:MS"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify"><span lang="MS" style="mso-ansi-language:MS">Spontan melihatkan keadaan itu, aku jadi teringat akan kata-kata Syaikh at-Tarbiyah Ustaz KH Rahmat Abdullah iaitu, “Kematian hati, ramai manusia yang tertawa sedang maut mengintainya. Ramai orang yang cepat datang ke soff-soff solat, namun cepat pula perginya, dingin tanpa penghayatan”. Sungguh kata-kata yang begitu tepat untuk menggambarkan keadaan yang aku lalui. Sesungguhnya, permata yang keluar daripada jauhari itu sungguh tidak ternilaikan dengan kata-kata dan harta. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify"><span lang="MS" style="mso-ansi-language:MS"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify"><b><span lang="MS" style="mso-ansi-language:MS">“Attention to passengers flight AK 5156 to Tawau, the gate is open now. Please be ready with your pass and your IC, thank you”</span></b><span lang="MS" style="mso-ansi-language:MS">. Panggilan sudah kedengaran. Abu Muhammad yang berada disebelahku di balai berlepas menghentikan bacaan bukunya, “Mensufikan salafi dan mensalafikan sufi” karangan Prof Dr Yusof Al-Qaradhawiy dan bersiap-siap dengan tiket dan kad pengenalan. Orang ramai mula beratur untuk masuk ke pesawat. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify"><span lang="MS" style="mso-ansi-language:MS"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify"><span lang="MS" style="mso-ansi-language:MS">29/04/2010 – 2040 – Dalam Flight<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify"><span lang="MS" style="mso-ansi-language:MS"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify"><span lang="MS" style="mso-ansi-language:MS">Alhamdulillah, buku karangan syaikh at-tarbiyah telah pun aku khatamkan. Begitu mengesankan sekali apa yang dicoretkannya. Ianya adalah kompilasi tulisan Ustaz KH Rahmat Abdullah di majalah Tarbawi di Indonesia, majalah ikhwah yang sangat bermanfaat untuk dijadikan sajian minda. Kini, yang menjadi langkah seterusnya buat ku adalah untuk menghadamkan apa yang telah ku dapat daripada buku tersebut secara praktikalnya, sama ada secara fiqriyah (corak berfikir, kefahaman, dan landasan pemikiran) juga secara amaliyah (amal). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify"><span lang="MS" style="mso-ansi-language:MS"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify"><span lang="MS" style="mso-ansi-language:MS">Sejenak, ku layangkan pandangan ke tengah pesawat, melihat manusia-manusia yang bersama-sama ku. Aku berangan sendiri, “dalam pesawat yang melayang di udara, manusia masih bersama-sama kesibukan diri mereka sendiri juga, sudahlah di daratan sana mereka sedia adanya begini. Apakah melayangnya pesawat ini tidak dapat memberi pengajaran dan peringatan yang cukup besar buat diri kita? Pengajaran dan Peringatan akan Dia yang Maha berkuasa atas segala-galanya? Sungguh manusia amat sedikit yang mengerahkan fikirannya tentang itu. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify"><span lang="MS" style="mso-ansi-language:MS"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify"><span lang="MS" style="mso-ansi-language:MS">Wahai manusia, adakah kau rasa masih ada bagimu waktu untuk kau beramal sesudah pesawat ini mendarat? Jika demikian anggapan mu, maka engkau adalah orang-orang yang benar-benar merdeka. Merdeka daripada maut yang sentiasa mengintai mu setiap detik waktu, tanpa kau sedari. Akan tersunggingkah lagi senyuman di bibir mu wahai orang yang merdeka?<span style="mso-spacerun:yes"> </span><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNoSpacing" style="text-align:justify">(Rumah Al-Fadhil Ust Ihsan, Tawau, Jumaat, 0933)</p>Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-66633153030044464002010-04-28T18:36:00.006+08:002010-04-28T19:09:49.574+08:00Petang MuhasabahAssalamua'laikum Warohmatullahi Wabarokatuh<br /><br />Ku sapa kalian semua dengan ucapan yang paling mulia iaitu salam. Agar doa dan cinta antara kita berkekalan. Mudah-mudahan kita akan dirahmati dan disayangi Tuhan, bertemu kita di jannah-Nya yang menjadi impian.<br /><br />Alhamdulillah pada petang ini, aku tidak begitu sibuk. Tidak seperti semalam yang agak menguras tenaga dan pikiran. Sungguh Allah itu Maha Kaya dengan kurniaan-Nya. Jikalau semalan, aku merasakan kesempitan masa dan ruang untuk ku berjalan, namun hari ini, Dia telah melapangkannya untuk ku. Jika semalam, tenaga ku terkuras, hari ini dia memberikan yang dikuras semalam bahkan dengan jumlah yang lebih. Sungguh Dia berkuasa dalam memberikan sesuatu kepada sesiapa yang dikehendakinya, dan Dia juga berkuasa menarik sesuatu daripada sesiapa yang Dia kehendaki. Ya Allah aku mengakui akan kebesaran dan kehebatan Mu, ampunilah diriku atas keterlanjuran ku selama ini. Atas kelalaian ku daripada mengingai Mu, atas kelemahan ku dalam menyempurnakan tangungjawab pada Mu.<br /><br />Hari ini hari terakhir sebelum aku bertolak ke Tawau. Untuk memenuhi sebuah jemputan da'wah di sana. InsyaAllah aku bertolak ke sana pada jam 1100 di Stesen bas Batu Gajah dan flight ku di LCCT pada jam 1830. Oh ya, aku tidak keseorangan untuk ke sana. Arahan itu akan ku pikul bersama dengan ikhwah ku yang amat ku cintai kerana Allah iaitu akhi Dr Abu Muhammad. Aku bersamanya insyaAllah akan berjaulah da'wah Ilallah (insyaAllah) selama 5 hari demi mencari secebis keredhaan Allah di bumi 'dibawah bayu'.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVloGpVmJ0hCqZLLYgVCKfQNFFfLChyphenhyphen_5aX0ez9PnA2RcB10IYmq7FOgFMNDSHJ4COyhbV9ArupM8EyX_V_SvLECfDszrDA83Y6E0-3_r5X0f33h3i-Hdvp8sZ2_drxrSqZVk8pPnv8gs/s1600/DSC02631.JPG"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVloGpVmJ0hCqZLLYgVCKfQNFFfLChyphenhyphen_5aX0ez9PnA2RcB10IYmq7FOgFMNDSHJ4COyhbV9ArupM8EyX_V_SvLECfDszrDA83Y6E0-3_r5X0f33h3i-Hdvp8sZ2_drxrSqZVk8pPnv8gs/s320/DSC02631.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465139057584920482" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;"><br /> Aku, Abu Muhammad, dan Akhi Umair di Tanah Bandung, </span><br /><span style="font-weight: bold;">(Rehlah Mencari Cinta Ilahi Di Bandung)</span><br /><br /><br /><br /><br />Ikhwati Ilallah, pada petang ini, ku rasakan bahawa suatu perasaan datang bertalu-talu. <span style="font-weight: bold;">Rindu! </span>Rindu akan ikhwah ku, murobi ku yang sedang menguras keringat untuk keluarga, ikhwah yang sedang berjuang dalam dewan peperiksaan (Akhi Umair, Akhi Fakhrullah, dan akhi Zainul), yang sedang beriadah di padang (ikhwah2 UTP), berada di Timur (akhi Zikri dan ikhwah2 Pantai Timur), juga yang bakal bertemu iaitu ikhwah-ikhwah di Sabah (Akhi Yusof, Ust Ihsan, Akh Izaidi, Syafiq, dan seluruh ikhwah UMS).<br /><br />Ya Allah, berikanlah kepada mereka kekuatan untuk terus berjalan pada jalan yang Engkau redhai, ya Robbi, permudahkanlah bagi kami urusan agama kami, janganlah Engkau jadikan kesusahan bagi kami dalam urusan agama kami, wahai yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, satukanlah hati kami di dunia, sehingga tidak akan terputus ia walau diterpa badai dan gempa, juga ya Allah satukan jua hati-hati kami di akhirat nanti, di dalam Jannah Mu yang penuh sukaria, tiada lagi duka dan nestapa, dudukkanlah kami bersama Nabi Muhammad s.a.w, yang kami rindui dan cintai, bersama para sahabatnya, orang-orang sholeh, mujahideen yang berkorban pada jalan Mu ya Allah.<br /><br />Sungguh, aku rindu untuk bertemu mereka ya Allah.....juga rindu kepada Mu...<br /><br />(Ku tulis warkah ini dengan linangan air mata rindu)<br /><br /></div>Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-71805048698988521122010-04-27T20:52:00.002+08:002010-04-27T21:01:12.757+08:00Lagu Untuk Mu....Kader DakwahDah kebetulan ana pergi ke CC yang jauh nih, ana tak lepaskan peluang untuk post sebanyak-banyak post dalam blog ni. So ana rasa kali ini ana nak post lagu yang selalu ana nyanyikan untuk menambahkan semangat dalam meniti perjalan yang panjang ini :<br /><br />Shoutul Harokah<br /><br />BANGKITLAH NEGERIKU, HARAPAN ITU MASIH ADA<br /><br />Tatap tegaklah masa depan,<br />Tersenyumlah tuk kehidupan,<br />Dengan cita dan sejuta asa,<br />Bersama membangun dakwah kita,<br /><br />Pegang teguhlah kebenaran,<br />Buang jauh nafsu angkara,<br />Berkorban dengan jiwa dan raga,<br />Untuk tegaknya keadilan,<br /><br />Bangkitlah ikhwah ku,<br />Harapan itu masih ada,<br />Berjuanglah ikhwah ku,<br />Jalan itu masih terbentang,<br /><br />Slama matahari bersinar,<br />Slama kita trus berjuang,<br />Slama kita satu berpadu,<br />Jayalah negri ku jayalah.<br /><br />Ayuh, kobarkan semangat untuk berjihad pada jalan AllahAl-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-78127562314339909722010-04-27T20:10:00.002+08:002010-04-27T20:52:00.452+08:00Allah Menguji Ku...Assalamua'laikum Warohamtullahi wabarokatuh.<br /><div style="text-align: justify;"><br />Alhamdulillah atas segala limpah dan kurnia yang telah Allah berikan kepada kita semua. Sholawat dan salam ke atas junjungan Nabi Muhammad s.a.w, ahlul bait baginda, para sahabah wa sahabiah baginda, tabhi'in athba-ut-tabi'in, salafus shaleh dan pra mujahid dakwah di seluruh dunia.<br /><br />Alhamdulillah, pada hari ini, Allah telah mengujiku dengan beberapa ujian yang seharusnya aku lalui dengan sabar dan tsabat. Sesungguhnya ikhwah wa akhowat fillah sekalian, hidup ini bahkan adalah perjuangan bagi setiap hidupan yang ada.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://boeroeng.files.wordpress.com/2008/04/pycnonotus-aurigaster02.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 288px; height: 331px;" src="http://boeroeng.files.wordpress.com/2008/04/pycnonotus-aurigaster02.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><br />Betapa seekor burung itu diuji dengn kelaparan ketika dia keluar daripada sarangnya, namun sang burung itu akhirnya berjaya pulang ke sarang dengan perut yang kenyang pada waktu senjanya setelah berjuang seharian untuk mencari rezeki bagi dirinya, anak-anaknya.<br /><br />Pada hari ini, ujian pertama yang aku hadapi adalah dengan terputusnya hubungan ku dengan dunia siber. Dek kerana wireless modem ku dah tak berfungsi. Wallahu a'lam, tidak aku ketahui sebabnya, namun aku, selaku orang yang memerlukan internet untuk menyelesaikan urusan ku berusaha juga mengangkat kaki ke CC di Seri Iskandar untuk urusan tersebut.<br /><br />Ikhwati Ilallah, terkadang, kerana kita sudah biasa dan terbiasa untuk senang, jadi kita kadangkala merasa malas dan berat untuk susah. Begitu juga pada ku, terus terang bahawa aku punya halaqah online pada malam ini yang perlu untuk aku uruskan, ditambah dengan keletihan kerana seharian bekerja, asam garam kemalasan itu seolah-olah menjadi sempurna. Cukup 'ummpph'. Namun, ikhwah wa akhowat sekalian, aku jadi sendiri tertanya-tanya, sekiranya tidak aku yang menguruskannya maka siapa lagi yang akan menguruskannya?<br /><br />Ikhwah wa akhowat fillah sekalian, sesungguhnya, dakwah ini adalah satu jalan yang begitu sukar....ya sukar sekali bagi yang menjadikan hawa nafsu sebagai rakan karib. Kerana itulah Allah Jalla wa 'ala memberikan syurga bagi yang benar-benar ikhlas untuk menapaki jalan ini. Dengan terang Allah SWT berfirman :<br /><br /><span style="font-style: italic;">"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mahupun harta mereka dengan memberikan syurga kepada mereka. Mereka berperang di jalan allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai janji yang bena daripada Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung".</span><br /><span style="font-weight: bold;">(At-Taubah [9]:111)</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://lajafar.files.wordpress.com/2010/03/jalan-kaki.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 250px; height: 375px;" src="http://lajafar.files.wordpress.com/2010/03/jalan-kaki.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><br /><br />Mengingatkan kepada ayat tersebut, ku ayun juga langkah kaki ini, berbekalkan keyakinan bahawa Allah sentiasa membantu mereka yang bersungguh-sungguh. Bukankah itu yang Dia firman kan dalam Al-Quran :<br /><br /><span style="font-style: italic;">"Barang siapa yang berjihad (bersungguh-sungguh pada jalan Kami, maka akan Kami tunjukkan kepadanya jalan-jalan Kami"</span><br /><span style="font-weight: bold;">(Al-Ankabuut [29]: 69)</span><br /><br />Alhamdulillah, berjaya juga aku untuk menyelesaikan 'khojer' ku tersebut. Yang kedua perlu aku selesaikan adalah tentang assingment untuk report yang akan dihantar ke management. MasyaAllah, sebenarnya, report tersebut telah aku siapkan 2 minggu lepas, namun takdir Allah Taala mengatasi segalanya, hilang pulak tempat aku 'save' kan report tu. Sungguh aku seorang yang cuai dan alpa dengan kerja ku. Sungguh Allah sedang mengujiku. Maka aku seharusnya bersabar di atas segala ujian yang Allah telah berikan.<br /><br />Ikhwah wa akhowat sekalian, hadith Nabi s.a.w dalam kitab Riyadhus Solihiin susunan Al-Imam An-Nawawiy (rahimahullah) dalam bab melawan hawa nafsu ; Rasulullah s.a.w bersabda :<br /><br /><span style="font-style: italic;">"Sesungguhnya syurga itu dipagari dengan perkara-perkara yang menyusahkan (Makarih-tidak disukai oleh hawa nafsu) dan neraka itu dipagari dengan syahwat". </span><br /><br />Sungguh wahai ikhwati Ilallah, sekiranya terjadi sesuatu yang tidak engkau sukai dalam hidup mu, maka ketahuilah bahawa Allah sedang menyediakan jalan bagi mu untuk mendapatkan pahala di akhirat. Dan sekiranya Allah memberikan kepada mu suatu yang hawa nafsu mu sukai, maka berhati-hatilah, agar kemurkaan Allah tidak tertimpa ke atas mu kerana perkara yang kau turuti itu.<br /><br />Malu rasanya untuk berkongsi masalah dengan orang lain, namun aku berkongsi bukan kerana aku mencari jalan untuk tidak berbuat. Justeru untuk memberikan perkongsian agar ikhwah dan akhowat yang diuji dengan masalah oleh Allah lebih sungguh-sungguh dan lebih meningkat 'militansi'nya untuk menyelesaikan tugas dakwah yang telah di amanahkan kepada setiap daripada kita. InsyaAllah.....<br /><br />Wallahu a'lam<br /><br />Adios Amigos...<br /><br />Amaat<br /></div>Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-86582982305882294942010-04-26T09:15:00.003+08:002010-04-26T10:51:11.711+08:00Perang Keinginan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.kayadarirumah.com/wp-content/uploads/2009/03/businessman-02.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 300px; height: 329px;" src="http://www.kayadarirumah.com/wp-content/uploads/2009/03/businessman-02.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><br />Manusia hidup dan digerakkan oleh keinginan. Waktu dan segala yang dimiliki manusia diluangkan dan dipergunakan untuk merealisasikan keinginan. Tetapi sebuah pertanyaan menghadang kenyataan aksiomatik ini; iaitu keinginan seperti apa dan keinginan siapa yang patut selalu diikuti?<br /><br />Manusia dalam posisinya dengan keinginan terbahagi menjadi beberapa golongan:<br /><br />Pertama: manusia yang hanya mengikuti keinginan dirinya. Tidak ada yang penting baginya kecuali yang dia mahu. Barangkali dia mengira bahwa dirinya merdeka. Merdeka menentukan segala yang dia mahu. Merdeka juga berfikir apa saja yang dia bayangkan. Kebebasan memang penting untuk membentuk keperibadian. Tanpa kemerdekaan seorang manusia hanyalah angka satu yang tidak terlalu penting di tengah jutaan manusia. Tetapi kebebasan ada batasnya. Manusia yang tidak mengenal batas dirinya cenderung egois dan egosentris. Lebih jauh bahkan al-Qur’an menyebut manusia seperti ini sebagai manusia yang menyembah hawa nafsunya. Allah berfirman di surat al-Jatsiyah ayat 23:<br /><br /><span dir="RTL" lang="AR-SA">أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ </span><br /><br /><span style="font-family:trebuchet ms;">23. </span><span style="font-style: italic;font-family:trebuchet ms;" >“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu, dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?”</span><span style="font-family:trebuchet ms;"> </span><span style="font-weight: bold;font-family:trebuchet ms;" >(QS al-Jatsiyah (45): 23)</span><br /><br />Rasulullah SAW juga menyebut orang yang hanya mengikuti hawa nafsunya sebagai orang yang lemah.<br /><br /><span dir="RTL" lang="AR-SA">الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ. رواه الترمذي وابن ماجه وأحمد</span><br /><br /><span style="font-style: italic;font-family:trebuchet ms;" >“Orang yang pandai (kayyis) adalah yang mengendalikan dirinya dan beramal untuk (kehidupan) setelah kematian, sedangkan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya tapi banyak berangan-angan atas (kurnia) Allah.”</span> <span style="font-weight: bold;font-family:trebuchet ms;" >(HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)</span><br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Kedua : Manusia yang tidak punya keinginan kebebasan. Dia selalu didorong oleh pihak luar. Persekitarannya, rakan-rakannya, keluarganya, bahkan musuhnya. Merekalah yang menjadi pusat perhatiannya, dan selalu mendorongnya untuk bertindak. Orang seperti ini tidak punya pendirian. Apa kata orang itulah katanya. Ke manapun angin berhembus ke sanalah dia berlayar. Orang seperti ini sangat dikecam Rasulullah, Baginda bersabda:<br /><br /><span dir="RTL" lang="AR-SA">لَا تَكُونُوا إِمَّعَةً تَقُولُونَ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَحْسَنَّا وَإِنْ ظَلَمُوا ظَلَمْنَا وَلَكِنْ وَطِّنُوا أَنْفُسَكُمْ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَنْ تُحْسِنُوا وَإِنْ أَسَاءُوا فَلَا تَظْلِمُوا. رواه الترمذي</span><br /><br /><span style="font-style: italic;font-family:trebuchet ms;" >“Janganlah kalian menjadi orang tidak berpendirian, yang mengatakan ‘jika orang-orang berbuat baik, kami juga berbuat baik, jika mereka berbuat zalim, kami juga berbuat zalim.’ Tetapi kuatkanlah pendirian kalian, jika orang-orang berbuat baik, berbuat baiklah, jika mereka berbuat zalim, jangan kalian berbuat zalim.”<br /></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-style: italic;font-family:trebuchet ms;" ></span><span style="font-weight: bold;font-family:trebuchet ms;" >(HR at-Tirmidzi)</span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;font-family:arial;"><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold;font-family:trebuchet ms;" ></span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;font-family:arial;">Ketiga : Manusia yang selalu berperang antara kemahuan dirinya dan kemahuan orang lain, dan juga kemahuan Sang Pencipta. Dia selalu ingin mendapatkan penerimaan semua pihak tetapi tidak rela mengorbankan keinginan dan cita-cita atau syahwatnya. Golongan seperti ini selalu diumbang-ambingkan dengan ketidakpastian tujuan. Peperangan sengit dan rumit terjadi dalam diri mereka. Yang mampu menemukan dirinya dalam naungan Allah akan selamat, tetapi yang terus tak mampu menemukan skala prioriti akan hidup dalam pederitaan batin dan gejolak pemikiran yang tak berakhir. Allah membuat perumpamaan terhadap orang seperti ini:<br /><span style="font-size:100%;"><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://ishamim.files.wordpress.com/2008/12/1.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 384px; height: 400px;" src="http://ishamim.files.wordpress.com/2008/12/1.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;font-family:arial;"><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><br /><span style="font-style: italic;font-family:trebuchet ms;" >” Allah membuat perumpamaan (yaitu) seorang laki-laki (budak) yang dimiliki oleh beberapa orang yang berserikat yang dalam perselisihan dan seorang budak yang menjadi milik penuh dari seorang laki-laki (saja); Adakah kedua budak itu sama halnya? Segala puji bagi Allah tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” </span><span style="font-family:trebuchet ms;"><span style="font-weight: bold;">(QS az-Zumar(39): 29)</span></span><br />Rasulullah SAW bersabda:<br /><br /><span dir="RTL" lang="AR-SA">مَنْ جَعَلَ الْهُمُومَ هَمًّا وَاحِدًا هَمَّ آخِرَتِهِ كَفَاهُ اللَّهُ هَمَّ دُنْيَاهُ وَمَنْ تَشَعَّبَتْ بِهِ الْهُمُومُ فِي أَحْوَالِ الدُّنْيَا لَمْ يُبَالِ اللَّهُ فِي أَيِّ أَوْدِيَتِهَا هَلَكَ. رواه ابن ماجه والحاكم وحسنه الألباني</span><br /><br /><span style="font-style: italic;font-family:trebuchet ms;" >“Barang siapa yang menjadikan pikiran-pikirannya menjadi satu pikiran yaitu pikiran akhirat, Allah cukupkan masalah dunianya. Dan barang siapa yang pikirannya bercabang-cabang di urusan dunia, Allah tidak perduli di lembah dunia mana dia akan binasa.” <span style="font-weight: bold;">(HR Ibnu Majah dan al-Hakim dihasankan oleh al-Albani)</span></span><br /><br />Semoga Allah menyelamatkan kita dari musibah seperti itu.<br /><br />Keempat : Manusia yang menenggelamkan dirinya dalam keinginan Sang Pencipta. Dia hanya menginginkan keredhaan Allah. Dia tahu bahawa dia hanya makhluk yang diciptakan untuk beribadah kepada-Nya. Manusia dalam golongan ini adalah manusia luhur dan suci. Mereka menghayati firman Allah :<br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms;">“Katakanlah bahawa sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam.”</span><br /><br />Tetapi beberapa tentangan serius menghadapi mereka. Tidak sedikit kegagalan terjadi jika anak Adam ini tidak berhasil menghadapi tentangan-tentangan tersebut.<br /><br />Tentangan pertama adalah tentangan pemahaman. Sejauh mana anak manusia memahami apa yang Allah SWT tuntut darinya. Berapa banyak orang yang serius beribadah bahkan mengorbankan segala yang dia miliki untuk sesuatu hal yang sebetulnya tidak dituntut darinya. Berapa banyak kewajiban ditinggalkan karena melaksanakan ibadah sunnah yang tidak prioriti dalam neraca Syariah. Berapa banyak kewajiban jama'i diabaikan padahal itu menyangkut kepentingan umum disebabkan sang manusia lebih asyik dengan ibadah sendirian yang bahagiannya boleh dikurangkan. Berapa banyak bid’ah yang dianggap sunnah. Betapa banyak sunnah yang dianggap bid’ah.<br /><br />Tanpa berpegang teguh pada pemahaman yang benar terhadap Qur’an dan Sunnah, sangat sulit seorang muslim dapat dengan tepat melaksanakan peranan dan tugas yang dituntut darinya.<br /><br />Kesalahan yang paling parah adalah yang terjadi pada golongan yang menganggap bahawa penyerahan diri terhadap Allah adalah bersikap fatal atau yang dikenal dengan kaum Jabbariyah. Bahwa manusia hanya dituntut menyerah pada takdir, tidak perlu berusaha atau merencanakan masa depan yang baik. Iman kepada takdir mereka fahami sebagai sikap pasif terhadap usaha perubahan.<br /><br />Umar bin al-Khattab pernah begitu bimbang dengan pemahaman seperti ini, ketika beliau dan beberapa sahabat hendak memasuki daerah yang dilanda wabak. Setelah bermusyawarah akhirnya diputuskan untuk membatalkan kunjungan ke daerah tersebut. Salah seorang sahabat menentang keputusan itu, dan berkata, “Apakah kita lari dari takdir Allah?” Umar bin Khaththab terkejut dengan tanggapan tersebut, lalu menjawab, “Ya kita lari dari takdir Allah menuju takdir Allah yang lain.”<br /><br />Allah mengecam orang-orang yang menggunakan takdir sebagai alasan untuk tidak melaksanakan hal-hal yang seharusnya. Allah berfirman:<br /><br /><span dir="RTL" lang="AR-SA">سَيَقُولُ الَّذِينَ أَشْرَكُوا لَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا أَشْرَكْنَا وَلَا آَبَاؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِنْ شَيْءٍ كَذَلِكَ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ حَتَّى ذَاقُوا بَأْسَنَا قُلْ هَلْ عِنْدَكُمْ مِنْ عِلْمٍ فَتُخْرِجُوهُ لَنَا إِنْ تَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ أَنْتُمْ إِلَّا تَخْرُصُونَ</span><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-style: italic;">“Orang-orang yang mempersekutukan Tuhan, akan mengatakan: “Jika Allah menghendaki, niscaya Kami dan bapak-bapak Kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) Kami mengharamkan barang sesuatu apapun.” Demikian pulalah orang-orang sebelum mereka telah mendustakan (para Rasul) sampai mereka merasakan siksaan kami. Katakanlah: “Adakah kamu mempunyai sesuatu pengetahuan sehingga dapat kamu mengemukakannya kepada kami?” Kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kamu tidak lain hanyalah berdusta.”</span><br /><span style="font-weight: bold;">(QS al-An’am (6): 148)</span></span><br /><br />Iman kepada takdir adalah kebenaran yang wajib diyakini, tetapi hal itu dimaksudkan agar kita tidak terjajah oleh masa lalu, tersiksa oleh penderitaan masa yang telah lepas, atau tertipu oleh sesuatu yang membuat kita terlena. Allah jelaskan dalam surat al-Hadid apa yang dimaksudkan dengan iman kepada takdir, Allah berfirman:<br /><br /><span dir="RTL" lang="AR-SA">مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (22) لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آَتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ</span><br /><br /><span style="font-style: italic; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-weight: bold;">22.</span> “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.</span><br /><span style="font-style: italic; font-family: trebuchet ms;"><span style="font-weight: bold;">23.</span> (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” </span><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-weight: bold;">(QS al-Hadid (57): 22-23)</span></span><br /><br />Iman kepada takdir membuat seorang muslim tidak tenggelam dalam penderitaan atau tertipu oleh kenikmatan, karena dia sedar bahawa itu semua sudah ditetapkan oleh Sang Pencipta, Yang Maha Bijaksana dan semua yang Allah tetapkan selalu menyimpan hikmah dan kebijaksanaan. Pendek kata iman kepada takdir dapat menghindarkan sesorang dari pedihnya keputus-asaan dan tipuan kesombongan. Di sisi lain Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berbuat untuk kebaikan dirinya. Rasulullah SAW bersabda:<br /><br /><span dir="RTL" lang="AR-SA">احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَان. رواه مسلم</span><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms; font-style: italic;">“Bersunguh-sungguhlah meraih hal yang bermanfaat untukmu, mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan melemah. Jika Sesuatu menimpamu janganlah engkau berkata, ‘jika dulu aku lakukan ini pasti terjadi begini atau begitu.’ Tetapi katakanlah, Allah sudah menakdirkan, dan apa yang Allah kehendaki pasti terjadi. Kerana perkataan ‘kalau’ membuka perbuatan syaitan[1].” </span><span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-weight: bold;">(HR Muslim)</span></span><br /><br />Kesalahfahaman lain yang sering terjadi dalam beribadah juga adalah pemahaman bahwa ibadah hanyalah terbatas pada hal-hal ritual. Banyak umat Islam yang masih belum memahami universaliti Islam, bahawa perintah Allah juga menrangkumi segala kebaikan di pelbagai aspek kehidupan. Dengan ringan tangan, banyak muslim yang menginfakkan jutaan ringgit untuk pergi haji atau umrah. Tetapi jumlah seperti itu sukar didapatkan untuk membangun projek-projek yang berkaitan dengan kemaslahatan bersama. Umat Islam sedar kalau sholat mereka batal kalau mereka berhadas, tetapi banyak tidak khuatir seluruh amalnya batal karena rasuah, kronisme dan menipu.<br /><br />Kesalahfahaman yang juga banyak terjadi adalah berlebih-lebihan dalam beragama. Ada yang berwudhu tapi sambil membuang air dengan membazir, ada yang sibuk mengucapkan niat sampai tidak dapat mengikuti sholat dengan baik dan khusyu’, ada yang sibuk dengan memendekkan pakaian sampai lupa memperhatikan hati dan memperbaiki akhlak. Ada yang terlalu berlebihan dalam masalah-masalah aqidah sampai mengkafirkan sebahagian besar umat Islam. Ada yang begitu membenci kekafiran tetapi lupa berdakwah dengan hikmah dan nasihat yang baik. Begitu bahayanya sikap berlebih-lebihan dalam agama sampai Rasulullah SAW memperingatkan:<br /><br /><span dir="RTL" lang="AR-SA">وَإِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِي الدِّينِ فَإِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ الْغُلُوُّ فِي الدِّينِ. رواه النسائي وابن ماجه والبيهقي والطبراني في الكبير وابن حبان وابن خزيمة وصححه الألباني</span><br /><br /><span style="font-family: trebuchet ms; font-style: italic;">“Jauhkan diri kalian dari berlebih-lebihan dalam agama. Sesungguhnya berlebih-lebihan dalam agama telah membinasakan orang-orang sebelum kalian.” (</span><span style="font-family: trebuchet ms; font-weight: bold;">HR an-Nasa’I, Ibnu Majah, al-Baihaqi, at-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, Ibnu Hibban, dan Ibnu Khuzaimah, dan dishahihkan oleh al-Albani)</span><br /><br />Begitu banyak kesalahan dalam beribadah terjadi kerana ketidakfahaman terhadap Islam. Sebahagian besar bersumberkan dari jauhnya umat Islam dari pemahaman yang baik terhadap Qur’an dan Sunnah. Jarak yang terjadi bervariasi, mulai dari yang tidak pernah membaca al-Qur’an sama sekali, sampai yang membaca tetapi tidak memahami maknanya. Ada yang memahami sebagian kecil lalu merasa cukup dan merasa sudah pandai, bahkan mengira bahawa Islam hanya terangkum dalam beberapa ayat dan hadith. Ada yang mengaku mengerti al-Qur’an dan meninggalkan Hadith. Ada juga yang serius dengan hadith Nabi SAW tapi justeru meninggalkan al-Qur’an dengan tidak mentadabburi al-Qur’an dengan rutin.<br /><br />Apakah itu semua terjadi kerana memahami agama Islam itu sulit? Sama sekali tidak. Tetapi siapapun yang menghendaki suatu tempat tapi tidak melalui jalan yang sesuai pasti tidak akan sampai tujuan. Seperti dikatakan oleh seorang penyair:<br /><br /><span dir="RTL" lang="AR-SA">تَرْجُو النَّجَاةَ وَلَمْ تَسْلُكْ مَسَالِكَهَا إِنَّ السَّفِيْنَةَ لَمْ تَجْرِ عَلَى يَبَسِ</span><br /><br /><span style="font-style: italic; font-family: trebuchet ms;">“Kau harap selamat tapi tidak menempuh jalannya</span><br /><br /><span style="font-style: italic; font-family: trebuchet ms;">Sesungguhnya bahtera tidak berlayar di atas daratan kering”</span><br /><br />Tentangan kedua dalam ibadah adalah diri manusia itu sendiri. Dia berhadapan dengan hawa nafsunya yang sering menggodanya untuk meninggalkan perintah Allah. Dia akan berhadapan godaan dari luar, tetapi semua terkait dengan kekuatan tekad dan keteguhan pendirian hamba Allah tersebut.<br /><br />Ketika hawa nafsu mengajak kepada hal yang jelas dilarang barangkali masalah menjadi jelas. Yang lebih rumit adalah ketika hawa nafsu mengajak kepada hal yang samar (syubhat), disini dua persoalan merajut satu sama lain sehingga memperumitkan tentangan. Yang lebih rumit lagi adalah ketika hawa nafsu mendapatkan pembenaran yang palsu. Ketika dalil-dalil syar’I yang mutasyabihat (yang samar) dapat digunakan untuk membenarkan pelanggaran.<br /><br />Semua tentangan itu tidak mudah. Karena itu ibadah seorang hamba tidak akan sempurna tanpa memohon pertolongan Allah. Oleh sebab itu jelas al-Fatihah yang harus diulang-ulang seorang muslim adalah: “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in.” (Kepada Engkau kami menyembah, dan kepada Engkau kami memohon pertolongan). Seorang muslim yang menyembah Allah tanpa memohon pertolongan dari-Nya, nescaya akan terjebak dan terjatuh dalam tentangan-tentangan yang sulit dalam perjalan hidup yang penuh dengan ujian.<br /><br />Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita. Wallahu waliyyut taufiq.<br />_______________________________________________________________________<br />[1] Yang dimaksud bahwa kalau membuka amal syaitan dalam hadits ini adalah menyesali masa lalu dan berandai-andai hingga menyiksa diri, padahal masa lalu tak akan diperbaiki hanya dengan penyesalan dan berndai-andai.</span><span style="font-size:100%;"><b><span style=""><o:p></o:p></span></b></span></div></div></span></p><div style="text-align: justify;font-family:arial;"> <span style="line-height: 115%;font-size:100%;" ><!--[if !supportLineBreakNewLine]--> <!--[endif]--></span><span style="font-size:100%;"><br /><br /><br /></span></div>Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-730925929371402108.post-56091568796892423242010-04-25T18:41:00.000+08:002010-04-25T19:20:38.307+08:00Perjalanan Bermula...Assalamua'laikum Warohmatullahi Wabarokatuh.<br /><br /> Alhamdulillah, syukur yg tidak putus-putus aku panjatkan hadrat Allah SWT kerana memberi aku peluang untuk berkongsi catatan perjalanan ku kepada semua. Sesungguhnya nikmat Allah yang dilimpahkan kepada sekalian makhluknya adalah tidak terhitung. Namun, manusia seringkali lalai dengan nikmat yang Allah berikan sehingga dia alpa untuk menyelidiki siapakah yang memberikan kepadanya nikmat yang selama ini dia kecap.<br /><br /> Sholawat dan salam ke atas junjungan besar Nabi panutan umat, qudwah wa uswah kita ila yaumil kiamah, Nabi dan Rasul kecintaan kita, Muhammad, Rasulullah shallallahu a'laihi wa sallam. Semoga sholawat dan salam juga tercurahkan kepada para ahlil bait Baginda, para sahabat wa sahabiah, tabi'in, athba' uttabi'in, para salaf as soleh, para mujahidin dan pendakwah yang bertebaran di segenap pelosok dunia. Mudah-mudahan Allah memperdudukkan diri aku dan diri kamu bersama-sama mereka yang telah dimuliakan oleh Allah dengan perjuangan Islam ini...Kerana itulah cita-cita kita dan impian kita dalam doa yang kita lantunkan setiap hari,<br /><br /><span style="font-style: italic;">"Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman terlebih dahulu daripada kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman, Ya Tuhan kami, sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang". </span><br /><span style="font-weight: bold;">(al-Hasyr [59] : 10)</span><br /><br />InsyaAllah. <br /><br /> Sebenarnya, ikhwah wa akhowat fillah sekalian, ana sebenarnya sudah lama tidak menulis dalam blog terbuka, walau pun ana ada dua blog sebelum ini, namun kerana ana merasakan bahawa ana punya tanggungjawab lain yang lebih besar untuk diselesaikan, maka ana menghentikan sementara aktiviti penulisan ana dalam blog.<br /><br /> Alhamdulillah, sekarang ana punya kekuatan dan kelapangan untuk meluangkan masa seketika untuk mencurahkan sedikit-sebanyak idea dan pendapat melalui blog ini. InsyaAllah, mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan kepada ana dalam usaha ana untuk berkongsi pengalaman dan idea.<br /><br /><span style="font-style: italic;">"Allahumma inni as-alukal huda wattuqa, wal-'afafa wal ghina"</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">(Ya Allah aku bermohon kepada Mu petunjuk (hidayah) dan taqwa, keluhuran budi dan kekayaan)</span> <span style="font-weight: bold;">(HR Muslim)</span><br /><br />Wallahu a'lam.Al-Harith Agrobusiness (AHA)http://www.blogger.com/profile/03500648684037405114noreply@blogger.com0